YOEXPLORE.co.id – Sahabat explorer, apakah kalian para pembaca ini termasuk dalam kategori Millenials Indonesia? Kalau memang iya, artikel kali ini sangat cocok buat kalian, karena pembahasan kita hari ini memang berkaitan dengan kaum millenials. Ada apa dengan millenials? Dalam beberapa tahun belakangan, memang heboh fenomena turn back memories anak 90-an alias anak generasi Millenials. Dari segi umur, memang anak Millenials tersebut sedang on fire banget nih. Baik dalam hal pekerjaan, pola pikir, hingga masalah kedewasaan. Anak Millenials beranggapan bahwa generasi mereka adalah generasi terbaik dibandingkan dengan yang sebelum dan sesudahnya. Hal ini, tentunya bisa mengakar ke banyak hal, salah satunya adalah dalam urusan traveling. Millenials Indonesia, memiliki gaya traveling yang berbeda dengan Millenials asing terutama di Asia.
Baca Juga : Mau Lihat Lumba-Lumba? Ke Lovina Yuk!
Millenials Indonesia
Ada apa saja sih perbedaannya? Sebelum mengarah ke situ, kita harus tau dulu nih, kalau Indonesia itu sendiri, memiliki spot destinasi wisata yang melimpah. Itu merupakan faktor utama adanya perbedaan antara Millenials Indonesia dengan Millenials asing. Seperti yang dilansir kompas.com , dalam hasil FGD (Focus Group Discussion) bersama Kemenpar (Kementrian Pariwisata), menyebutkan bahwa Wisatawan Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Rhenald Kasali yang merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Indonesia, menyebutkan bahwa wisatawan Indonesia itu Impulsive. Tidak perlu menunggu musim liburan, saat hari kejepit saja, sangat berarti bagi para Millenials Indonesia. Sedangkan untuk wisatawan asing terutama di wilayah Asia, dalam setahun, rata-rata mereka bepergian sebanyak dua kali. Perhitungan tersebut lengkap dengan jarak destinasi wisata yang kurang dari 4 jam, baik daratan, laut, maupun udara.
Selain itu, untuk masalah destinasi wisata, wisatawan Millenials Indonesia juga masih memilih untuk berlibur ke wilayah yang masih dalam negeri (domestik) atau seputaran Asia Tenggara, Asia. Wajar saja, Indonesia memang memiliki tempat wisata yang sangat banyak dan bagus. Tidak heran, apabila mereka lebih memilih wisata dalam negeri saja.
Rhenald Kasali melanjutkan “wisatawan Indonesia (millenials) itu lebih suka yang domestik dan destinasi wisata yang anti mainstream. Berbeda dengan Millenials dari China, yang lebih menyukai destinasi wisata yang populer di Asia”. Kalau sahabat explorer sendiri bagaimana? Lebih suka yang mana tuh? Mainstream, atau yang anti mainstream? Hehe, jawab di kolom komentar ya!
Review dan Word Of Mouth
Sedangkan untuk media informasi, Millenials Indonesia masih kuat dengan strategi word of mouth atau testimoni dari para kenalannya. Biasanya, testimoni tersebut tidak hanya dalam dunia nyata, bisa saja lewat media sosial dengan kata lain review.
Rhenald melanjutkan, bahwa ada sebuah fenomena unik yang belum dimiliki oleh wisatawan Millenials asing, yaitu sebuah ‘jastip’ atau Jasa Titip. Selain itu ada juga yang namanya bisnis titip saat berwisata. Menurut Rhenald, banyak wisatawan Millenials Indonesia yang meraup penghasilan dari fenomena tersebut. Bahkan, ini tidak hanya berlaku untuk wisata ke luar negeri, di kota sendiri pun juga bisa ada jastip. Sederhananya, jika mereka mereka jalan-jalan ke Korea, mereka akan balik modal dengan jastip tersebut, atau bahkan bisa untung. Hmm, memang Millenials Indonesia itu luar biasa keren ya!
Vlog dan Blog Jadi Rekomendasi Millenials
Oia, selain itu, banyak juga millenials yang mau pergi ke suatu tempat setelah melihat Vlog atau Blog yang mereka sukai. Jika biasanya orang akan memilih untuk berwisata dengan menggunakan katalog wisata, maka sekarang sudah tidak begitu berlaku lagi. Para millenials lebih menyukai melihat Vlog atau Blog yang direkomendasikan oleh banyak orang. Jadi bagaimana sahabat explorer? Apakah informasi dan data penelitian tersebut memang tepat bagi kalian?
Demi menaikkan nama Indonesia di dunia, tetap terus traveling dan bantu mempromosikannya di sosial media kalian masing-masing ya sahabat explorer. Have a good day!