Infografik Gaya Hidup

Mengapa Masker Scuba Kurang Efektif Mencegah Penularan COVID-19?

masker scuba
Spread the love


YOEXPLORE.CO.ID – Ditengah pandemi COVID-19 ini, masker merupakan salah satu perlengkapan kesehatan dan keselamatan dasar yang perlu kita miliki dan gunakan saat berada diluar rumah. Terdapat berbagai macam jenis dari penutup mulut dan hidung ini yang dapat kita temukan di pasaran, dua diantaranya adalah masker scuba dan masker buff. Namun pada tanggal 21 September 2020, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) resmi menerapkan larangan penggunaan masker jenis scuba dan buff pada para penumpang KRL di seluruh jabodetabek. 

masker scuba

sumber: ayo semarang

Berikut beberapa poin perihal Mengapa Masker Scuba Kurang Efektif Mencegah Penularan COVID-19:



Bahannya tipis: Efektivitas Hanya 0 – 5%

Masker jenis scuba dan buff hanya memiliki 1 lapis yang efektivitasnya hanya berkisar antara 0% sampai 5%. Tentu angka ini jauh di bawah masker kain tiga lapis, yaitu dengan persentase efektivitas 50% sampai 70%. Ketipisan dari lapisan masker jenis scuba dan buff menyebabkan risiko tinggi penularan Covid-19, baik sebagai yang tertular maupun menularkan. 

 Menurut Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, masker scuba dan buff adalah masker dengan satu lapisan saja dan terlalu tipis, sehingga kurang efektif untuk menangkal corona karena kemungkinan untuk tembus lebih besar. 

sosicosight deals

Ukuran Pori-pori Yang Lebih Besar Dari Droplet

Selain karena ketipisan bahannya, masker scuba dan buff memiliki ukuran pori-pori yang ternyata malah lebih besar daripada ukuran droplet. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), salah satu metode penularan COVID-19 adalah melalui droplet atau percikan air liur orang yang sakit saat batuk dan bersin.Droplet ini sendiri biasanya berukuran 5 sampai 10 mikron. 

Sementara menurut Dian Burhani, S. Si. M.T, seorang peneliti di Pusat Penelitian Biomaterial LIPI, masker scuba cenderung memiliki pori-pori yang lebih besar, yaitu sekitar 30 sampai 40 mikron. Waduh, bagaimana cara menghalau dropletnya yah kalau ukuran lubang pori-porinya malah lebih besar? Beliau juga menyebutkan kemungkinan droplet menempel pada lapisan masker scuba yang hanya 1 lapis, lalu malah menyerap dan terkena langsung ke mulut atau hidung. Yakin masih mau pakai masker scuba 1 lapis, sahabat explorer?

Berbahan Elastis: Tidak Cocok Melindungi Mulut dan Hidung Yang Bergerak

Dengan kemampuan filtrasi yang rendah, elastisitas dari masker scuba juga menambah peluang penularan COVID-19. Walau menggunakan masker, bukan berarti kita akan berhenti berbicara, menguap, atau sekedar menggerakan hidung karena gatal dan sebagainya. Gerakan-gerakan tersebut membuat masker elastis ini melonggar dan mudah melorot. Tentu hal ini akan mengurangi efektivitas dalam menghalau droplet. Mungkin kita hanya perlu menaikan kembali dan mengembalikan masker ke posisi semula kalau masker melorot. Namun kalau terlalu sering, lama kelamaan malas juga ya sepertinya? Aktivitas jadi terganggu karena sibuk ngurusin masker. Selain itu, jika ingin melapisi masker scuba dengan tissue sebagai lapisan kedua pun rasanya sia-sia. Tekstur scuba yang sangat elastis akan membuat tissue mudah bergeser, kerjaan banget deh ya masker yang satu ini.

Kenapa Harus Masker 3 Lapis?

VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, mewajibkan seluruh pengguna KRL untuk memakai masker yang terbukti efektif dalam menghalau droplet. Para calon penumpang KRL diwajibkan untuk menggunakan masker kain 3 lapis atau masker kesehatan. 

World Health Organization merekomendasikan penggunaan masker kain 3 lapis. Dian Burhani, S. Si. M.T, seorang peneliti di Pusat Penelitian Biomaterial LIPI menyatakan hal yang sama. Masker 3 lapis terutama yang berbahan kain katun mampu memberikan perlindungan yang lebih maksimal. 

Lapisan pertama pada masker bagian dalam berfungsi menyerap cairan yang keluar dari mulut dan hidung. Lapisan kedua pada masker bagian tengah berfungsi untuk memfilter kuman. Lapisan ketiga pada masker bagian luar berfungsi untuk menghalau droplet orang lain disekitar kita. Beda banget ya dengan masker scuba!

covid 19

sumber: ralali news

Alternatif Dari Masker Scuba Itu Apa?

Namun stok masker kesehatan seperti masker bedah dan masker N95 menipis. Sementara masker jenis tersebut lebih diperuntukkan bagi tenaga medis yang menangani pasien COVID-19. Masyarakat disarankan untuk beralih ke masker kain sebagai langkah pencegahan Corona. Namun masker scuba dan buff tidak terlalu efektif menekan penularan virus Corona. Berikut beberapa jenis masker lain yang disarankan. Pertama ada Masker Kain 3 Lapis dengan efektivitas sebesar 50% sampai 70%. Kedua yaitu Masker Bedah 3 Ply dengan efektivitas sebesar 80% sampai 95%. Terakhir ada Masker N95 Sekali Pakai dengan efektivitas 95% sampai 100%.

masker scuba

sumber: tribun news, kompas, suara

Masih tetap mau menggunakan masker scuba?

Jika kamu bukan pengguna KRL dan ingin tetap memakai masker scuba, coba untuk menggunakan 3 lapis masker sekaligus. Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo, masker itu harus 3 lapis, baik masker medis maupun masker kain. Hal ini karena pori-pori kain satu atau dua lapis masih bisa ditembus oleh virus. Jikalau menggunakan masker tiga lapis, maka kemungkinan untuk tembus akan mengecil. Beliau menghimbau bagi yang sudah mempunyai masker scuba, maka belilah minimal tiga dan langsung dipakai ketiganya secara bersamaan. Bahkan, saat ini sudah ada yang menjual masker scuba 3 lapis dan tidak membuat sesak bernapas. 

penutup hidung

sumber: shopee

Sahabat explorer, itulah beberapa poin alasan kurang efektifnya masker scuba untuk mencegah penularanCOVID-19 Alangkah lebih baik jika sahabat explorer terutama yang mencintai kegiatan solo traveling dan solo camping untuk mulai stop menggunakan masker scuba. Ayo beralih ke masker-masker jenis lain yang memiliki efektivitas lebih tinggi dalam menghalau COVID-19. Jangan sampai sudah memakai masker dan mengikuti protokol kesehatan new normal yang ada, namun malah sia-sia karena kemampuan filtrasi masker yang buruk. 

Perhatikan juga cara penggunaan masker yang baik dan benar. Jangan menggunakan masker dibawah atau di ujung hidung dan tidak menutupi dagu, karena hal ini masih membuka peluang bagi kuman untuk masuk dari celah masker. Masker juga tidak dapat melindungi kamu dari area-area yang dapat disentuh dengan tangan, inilah mengapa penting untuk sedia hand sanitizer dan budayakan rajin mencuci tangan karena ketidaksadaran menyentuh wajah bukanlah kebiasaan yang dapat diubah dalam sehari. Usahakan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan ya! 

Gunakan masker yang tepat dengan cara yang benar dan sediakan hand sanitizer serta masker cadangan di tas. Belajar untuk menghindari kebiasaan menyentuh wajah dan rajinlah mencuci tangan. Kita bisa bertahan ditengah pandemi ini tanpa harus merasa terbebani dengan bayang – bayang COVID-19 asal selalu mematuhi protokol – protokol yang ada. Stay safe, sahabat explorer!







Tentang penulis

Marisa

Marisa

Saya adalah kontributor untuk majalah YOEXPLORE, seorang hospitality enthusiast yang menyukai seni musik.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x