Waktu libur panjang memang waktu yang paling tepat untuk menyegarkan diri dengan travelling. Namun, kalau kamu orang yang punya passion kuat di bidang traveling dan tidak sabar menunggu waktu libur untuk berangkat menjelajah, kamu bisa coba cara jadi traveler dibayar.
Di era media sosial ini, terbuka peluang seluas-luasnya bagi siapa saja yang ingin bekerja dengan cara yang tidak biasa, termasuk dengan jadi traveler profesional. Profesi ini bertugas untuk mengunjungi tempat-tempat tertentu dan menceritakannya pada orang lain. Tujuannya tentu untuk menarik minat wisatawan atas destinasi tersebut.
Belajar jadi traveler dibayar dari Travel InfluencerÂ
Saat ditekuni dengan serius, profesi ini bisa sangat menjanjikan. Terbukti, di Indonesia sudah ada beberapa sosok travel influencer yang banyak dikenal. Berikut beberapa di antaranya.
1. Trinity
Bisa dibilang, sosok ini adalah pionir traveler profesional di Indonesia. Berangkat jauh sebelum era media sosial, Trinity mengawali kariernya dengan menulis blog dan menerbitkan buku.Â
Saat ini, pemilik akun ini telah menerbitkan 15 buku, salah satunya The Naked Traveler yang menjadi sangat populer hingga diangkat ke layar lebar.Â
Melalui akun @trinitytraveler, Trinity selalu membagikan aktivitas travelingnya ke berbagai belahan dunia. Bukan hanya ke mancanegara, tapi juga berbagai wilayah di dalam negeri.
2. Marischka Prudence
Berawal dengan profesi jurnalis, Prue kini fokus menggeluti profesi sebagai travel influencer. Profilnya bisa ditemukan di akun @marischkaprue. Di akun tersebut, kamu bisa melihat berbagai aktivitas traveling Prue di berbagai lokasi wisata.
Sejalan dengan traveling, Prue juga gemar menyelam dan berselancar. Karena itulah di dalam akunnya banyak terdapat liputan destinasi pantai maupun danau dengan pemandangan yang fantastis.Â
Selain tempat-tempat wisata, Prue kerap membagikan informasi serta tips dan trik yang penting untuk traveling, seperti pengurusan paspor atau konversi sertifikat vaksin agar diterima negara lain saat akan berkunjung ke luar negeri.
3. Barry Kusuma
Pada bio akunnya, @barrykusuma, tertulis profesi fotografer. Beliau memang fokus pada travel photographer dan videographer. Profesi itu membuatnya sering berkunjung ke berbagai destinasi wisata, baik di luar maupun dalam negeri.
Tak heran, di akun Instagram tersebut banyak foto dan video berkualitas tinggi. Foto dan video tersebut kerap digunakan oleh pihak lain seperti Kementerian Pariwisata untuk mempromosikan wisata Indonesia.
4. Alexander Thian
Berbeda dengan lainnya yang melabel diri sebagai travel blogger atau travel influencer, Alexander Thian memberi julukan pada dirinya sendiri sebagai storygrapher.Â
Tidak hanya menampilkan konten-konten tentang perjalanannya ke dalam dan luar negeri, pemilik akun @amrazing ini juga memberi spot khusus untuk berbagi pendapat dan pandangannya tentang suatu hal di Instagram.
Akun @amrazing tidak hanya aktif di Instagram, tapi juga platform lain seperti twitter. Akunnya sudah memiliki lebih dari 500 ribu pengikut dan sering menjalin kerja sama bersama berbagai penyedia jasa yang berhubungan dengan perjalanan seperti hotel dan perusahaan transportasi.
Keempat profil di atas pasti sudah bisa memberikan gambaran lengkap tentang bagaimana pekerjaan sebagai travel influencer, bukan? Sekarang saatnya melihat proses di belakang penayangan konten traveling.
Baca Juga: YoExplore Terima Guest Post Gratis
Cara Agar Jadi Traveler dibayar dari Konten Instagram
Sebagai konten kreator yang berharap jadi traveler dibayar, kamu harus benar-benar memperhatikan bagaimana cara agar kontenmu dilihat banyak orang. Tujuan utama dalam pembuatan konten adalah menjangkau banyak reach dan impression.
Reach adalah seberapa banyak akun yang dijangkau oleh kontenmu, sedangkan impression menunjukkan seberapa banyak postinganmu dilihat. Kamu juga harus menargetkan jumlah follower agar akunmu cukup pantas untuk mendapat kerja sama dengan berbagai pihak yang berkepentingan. Untuk itu, berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu lakukan.
1. Tentukan target audiens
Target audiens adalah orang-orang yang kamu sasar untuk menjadi pemirsa konten. Untuk menentukannya, kamu harus pikirkan konten apa yang akan kamu buat, dan siapa orang yang akan menyukainya.
Pengenalan ini penting untuk mengetahui bagaimana format penyampaian konten yang digemari oleh target audiens tersebut dan kapan jadwal mereka online di media sosial.
 2. Buat konten yang sesuai
Bukan hanya sesuai dengan niche yang kamu sukai, konten juga harus sesuai dengan selera target audiens yang kamu bidik. Bagaimana foto atau video yang mereka sukai, apakah mereka lebih suka dengan infografis, atau bagaimana kata sapaan dan bahasa yang sesuai untuk digunakan di caption.Â
Menyediakan foto dan video yang estetik juga memerlukan banyak keterampilan. Bagaimana membidik foto dan video yang baik agar hasilnya bagus, bagaimana cara mengedit foto dan video tersebut agar menarik untuk dilihat banyak orang.Â
3. Terbitkan konten sesuai jadwal
Sebelumnya, kamu telah mempelajari gaya hidup target audiens yang kamu bidik. Setelah membuat konten, pastikan kamu mengunggahnya mendekati waktu target audiens beraktivitas di media sosial.
Bila target audiens-mu adalah kalangan muda berusia 20 – 40 tahun yang sudah bekerja dan gemar traveling, bisa diduga mereka mengakses media sosial di jam makan siang dan sore hingga malam hari sepulang dari aktivitas kerja.Â
Kamu bisa mencoba mengunggah konten mendekati jam-jam tersebut selama beberapa waktu. Selanjutnya, mulai dengan analisa waktu terbaik menggunakan fitur Insight Instagram.Â
4. Interaksi
Walaupun sudah banyak akun yang mengikuti akunmu, bukan berarti setiap konten baru akan muncul di beranda mereka. Algoritma Instagram akan menganggap akun yang sering berinteraksi memiliki kedekatan sehingga konten baru akan dimunculkan di feed mereka.
Pastikan kamu memiliki interaksi yang cukup dengan mengunjungi profil para follower, lalu menabuhkan like dan komentar di postingan mereka. Kamu juga bisa mengundang interaksi melalui kontenmu dengan cara meminta tanggapan mereka tentang suatu topik dan membalas komentar para follower di kontenmu.
4. Buat Konten Reels
Salah satu keunggulan fitur ini adalah bisa mencapai pemirsa lebih luas dari jumlah follower. Konten reels dapat ditampilkan di feed, story, dan halaman explore secara bersamaan. Bahkan orang yang belum mengikuti akunmu bisa melihat konten reels yang kamu buat melalui filter atau audio hits yang kamu gunakan.Â
Selain menggunakan reels, pastikan kamu juga mengunggah format konten yang lain. Gunakan caption di setiap postingan cukup menarik untuk mengundang interaksi.
6. Geotag
Fitur penanda tempat ini sangat penting bagi traveller. Setiap mengunggah konten di suatu tempat, pastikan menggunakan penanda lokasi. Dengan demikian, setiap ada orang yang mencari informasi mengenai tempat tersebut, kontenmu akan muncul di halaman explore mereka.
7. Bagikan di kanal media sosial lain
Bila ingin mencapai target audiens yang lebih luas, kamu bisa mencoba menggunakan berbagai platform media sosial secara bersamaan. Ini dikarenakan setiap orang memiliki tingkat kenyamanan tersendiri di platform yang berbeda.
Saat kontenmu berhasil menarik perhatian follower di salah satu media sosial, tidak menutup kemungkinan mereka akan mencari akunmu di platform lain. Jadi, jangan ragu-ragu untuk menggunakan berbagai jenis media sosial untuk mengembangkan akunmu.
Itulah langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengembangkan akun agar bisa menjadi traveler dibayar. Memang bukan pekerjaan yang mudah. Membuat konten, mengedit, menganalisa, menjalin interaksi dengan follower, semua memerlukan waktu yang tak sedikit.Â
Belum lagi, sebagai konten traveler, kamu juga harus banyak menghabiskan waktu untuk menjalankan pekerjaan utama, yakni melakukan perjalanan. Untungnya, masalah teknis seperti mengatur jadwal upload konten di berbagai media sosial bisa kamu serahkan pada social media management.
Penggunaan aplikasi kelola media sosial seperti Sociosight bisa membantumu mengatur waktu dengan lebih efisien. Kamu bisa mengatur kapan menjadwalkan postingan di beberapa platform sekaligus sehingga tidak melewatkan waktu terbaik untuk posting meskipun kamu sedang berkeliling dunia.Â