YOEXPLORE.CO.ID – Solo camping? Gak salah baca nih? Iya betul, sahabat explorer. Solo camping, bukan hanya sekedar solo traveling. Camping memang identik dengan berpetualang dan overnight di alam liar sambil bersama-sama mendirikan tenda. Tapi bukan berarti kamu tidak bisa mencoba solo camping kan? Rasanya hari-hari setelah pandemi COVID-19 ini memang meningkatkan kebutuhan kita akan hiburan diluar rumah ya. Selain solo traveling, kamu juga bisa menikmati me time pada level yang lebih menantang yaitu solo camping.
Walaupun sendirian, solo camping bisa jadi kegiatan healing yang sangat menyenangkan lho. Apalagi di tengah masa pergantian pandemi ini, menikmati waktu sendirian tanpa terbebani kepenatan akan sangat mantul rasanya. Kamu bisa menikmati healing dengan tentram dan lebih maksimal. It’s just me, myself and I kalau kata penyanyi Bebe Rexha.
Walau solo camping terdengar sebagai kegiatan yang berisiko karena harus melakukan segalanya sendirian, banyak keseruan yang akan kamu nikmati lho. Solo camping menawarkan banyak value yang tidak kamu dapatkan ketika melakukan kemah bersama orang lain.
Kamu bisa belajar menjadi a great planner dengan melakukan solo camping. Sahabat explorer akan bertanggung jawab mengatur itinerary sesuai dengan kebutuhan serta menyiapkan rencana cadangan. Kamu akan mengurus banyak hal mulai dari tempat tujuan, tanggal, dan durasi camping, transportasi, jalur atau rute yang dilalui, hingga menu makan selama melaksanakan solo camping. Dari kamu, oleh kamu, untuk kamu.
Dengan melakukan solo camping, kamu juga akan belajar menjadi orang yang fleksibel nan tanggap. Sahabat explorer juga akan belajar sigap dalam menangani force major yang terjadi selama solo camping. Kamu dapat menjalankan rencana cadangan yang telah kamu persiapkan sebelumnya atau bahkan melaksanakan rencana baru saat itu juga. It’s a whole new challenge banget ya, sahabat explorer!
Persiapan Solo Camping
Untuk menghindari segala kemungkinan resiko negatif yang akan terjadi, tentu sahabat explorer perlu melakukan persiapan. Berikut beberapa wejangan alias tips yang dapat kamu perhatikan agar solo camping mu aman terkendali penuh persiapan:
Table of Contents (Daftar Isi)
Persiapan
Kalau kata Confucius, filsuf sosial dari Tiongkok, sukses tergantung pada persiapan sebelumnya dan tanpa persiapan itu pasti akan terjadi kegagalan. Planning is the basic key. Carilah tempat berkemah yang sesuai dengan keinginan sahabat explorer. Ada daerah perbukitan, pantai, sampai hutan. Perhatikan juga lokasinya agar tidak terlalu jauh dari keramaian, mudah diakses, serta aman tentunya. Tentukan juga durasinya. Berapa lama kira-kira waktu yang ingin kamu habiskan untuk menikmati solo camping. Lama berkemah akan mempengaruhi perbekalan serta jumlah pakaian yang perlu disiapkan selama berkemah. Buatlah daftar kegiatan seru untuk mengisi waktu selama melakukan solo camping, seperti mencari spot foto, tempat sunset atau sunrise, serta kegiatan seru lainnya.
Basic Kit untuk Camping
Tentu kamu wajib menggunakan masker, membawa hand sanitizer atau rajin mencuci tangan, serta menggunakan barang-barang pribadi di tengah new normal. Basic kit di sini adalah sesimple berkemah tentu memerlukan tenda, maka kamu perlu tahu jenis dan kualitas bahan tenda yang kamu gunakan. Sesuaikan dengan medan tempat kamu berkemah ya, sahabat explorer!
Solo camping merupakan kegiatan yang dilakukan pada alam udara terbuka. Tentu kamu perlu membawa jaket dan selimut untuk menghindari masuk angin. Jangan saltum lho! Kalau kamu sakit, pasti akan kerepotan sekali untuk mengurus diri sendiri di alam terbuka kan? Pastikan juga untuk mencoba semua peralatan yang akan dibawa. Coba bongkar pasang tenda di halaman rumah serta lakukan simulasi jika terjadi kondisi darurat. Latihan-latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kamu saat harus menghadapi the real deal nanti.
Siapkan seluruh peralatan yang diperlukan seperti sleeping bag, peralatan memasak, stock makanan, obat-obatan, dan peralatan lain yang sekiranya kamu perlukan. Stok makanan bisa berupa makanan kaleng, cemilan, dan tidak lupa air minum. Saat melakukan solo camping, tentu kamu akan membawa semua peralatan camping sendirian. Pastikan sahabat explorer hanya membawa barang yang penting dan tidak memakan tempat, awas berat! Persiapan logistik harus disesuaikan dengan durasi solo campingmu.. Ada baiknya jika kamu membuat daftar barang yang harus dibawa! Ini akan mempermudah persiapan mu sebelum solo camping lho.
P3K
Kebutuhan P3K sama pentingnya dengan stok makanan selama camping. Jangan lupa untuk membawa peralatan P3K saat berkemah ya, sahabat explorer. Peralatan P3K digunakan untuk mengobati cedera atau luka ringan seperti teriris, tergores, tersengat serangga, terkilir, hingga luka bakar ringan. P3K berisi plester luka, perban, kain kasa gulung dan steril, sarung tangan lateks, pinset, desinfektan luka, serta tisu pembersih bebas alkohol. P3K mu wajib juga berisi peralatan darurat seperti korek api, kompas, pemurni air, senter, cermin, gunting sampai pisau serba guna.
Tidak lupa tentunya obat-obatan seperti krim antiseptik, salep luka bakar, obat pereda gatal, obat anti nyeri, obat flu dan batuk, obat tetes mata, dan termometer. Semuanya demi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti dehidrasi, heat stroke, sampai hipotermia, bahkan kecelakaan dan masih banyak lagi. Simpanlah peralatan P3Kmu dalam kantong atau tas yang waterproof. Perhatikan riwayat kesehatan kamu juga ya, sahabat explorer. Usahakan mengambil tindakan cepat saat kondisi darurat terjadi.
Komunikasi
Seandainya kamu melakukan camping di gunung saja, walau beramai-ramai, komunikasi akan sulit dilakukan karena keterbatasan signal. Apalagi solo camping? Kamu benar-benar sendirian. Pastikan untuk melakukan komunikasi semaksimal mungkin ya, sahabat explorer. Sebelum mengeksekusi rencana solo campingmu, beritahu jauh-jauh hari kepada keluarga dan teman. Hal ini agar mereka tidak terlalu khawatir saat kamu sedang melakukan solo camping nantinya. Tentunya jangan lupa untuk membawa alat komunikasi saat solo camping.
Selain telepon genggam, ada baiknya kamu menyiapkan handy talky supaya kamu selalu bisa mengabari keluarga dan teman saat berkemah. Pilih handy talky yang kapasitas baterainya besar serta memiliki range jangkauan yang jauh. Pastikan handy talkymu selalu dalam kondisi mati untuk menghemat baterai. Nyalakan hanya saat terjadi perubahan cuaca yang mendadak atau kondisi darurat lainnya untuk berkabar. Pastikan bahwa orang yang bertanggung jawab menerima informasimu dengan baik dan mengetahui lokasi kamu beraktivitas.
Pahami Rules dan Regulasinya
Dalam melaksanakan kegiatan ini, ikutilah instruksi yang ada di area kamu berkemah. Pastikan kamu paham cara membaca tanda-tanda atau misalnya tanda jalur pendakian jika melewatinya. Sahabat explorer perlu memperhatikan jalan yang ditandai atau kamu dapat melihat tanda larangan yang tidak boleh dilakukan di area tersebut.
Disarankan untuk memilih tempat mendirikan tenda yang banyak dilewati oleh orang. Jika amit-amit terjadi sesuatu, kamu bisa meminta bantuan orang lain. Usahakan untuk melakukan aktivitas yang aman-aman saja, ingat bahwa sahabat explorer hanya sendirian. Jangan ambil resiko. Jika tidak memungkinkan, hindari aktivitas climbing ya. Coba pilih kegiatan yang relatif bisa kamu atasi sendiri jika terjadi musibah. Solo camping seharusnya menjadi kegiatan bersenang-senang. Maka dari itu, sahabat explorer harus benar-benar meluangkan waktu untuk memahami aturan, kondisi serta situasi yang ada.
Itulah 5 Wejangan Solo Camping Saat New Normal. Aktivitas ini memang memiliki sensasi yang berbeda daripada camping bersama-sama. Kamu dapat mengikuti wejangan-wejangan di atas agar kegiatan solo campingmu menjadi semakin maksimal. Kalau kata Pablo Picasso, aksi adalah kunci dasar untuk semua kesuksesan. Jadi selamat menikmati solo camping, sahabat explorer!