Aktivitas Wisata Destinasi Jawa Tengah Rencana Perjalanan Wisata Kuliner Yogyakarta

Solo Traveler, Wisata ke Yogyakarta:  Itinerary 3 Hari 2 Malam untuk Petualangan Tak Terlupakan

YoExplore- Wisata ke Yogyakarta
Stasiun Yogyakarta - Dokumen Pribadi
Spread the love


Wisata ke Yogyakarta, kota budaya yang sarat akan sejarah, seni, dan keindahan alam, selalu menjadi destinasi favorit bagi para solo traveler. Bagi Explorer yang berencana menjelajah kota ini sebagai solo traveler, perjalanan selama 3 hari 2 malam dapat diisi dengan mengunjungi museum-museum unik dan mencicipi kuliner khas yang autentik

Artikel ini akan memberikan panduan lengkap untuk memaksimalkan perjalanan Explorer sebagai solo traveler di Yogyakarta, termasuk rekomendasi tempat wisata, aktivitas seru, dan tips praktis untuk membuat perjalanan lebih nyaman. Mari siapkan ranselmu dan nikmati pesona Jogja!

Menyelami Sejarah dan Rasa: Panduan Wisatake Yogyakarta, Museum dan Kuliner Tradisional 

Yoexplore- Wisata Ke Yogyakarta

Salah Satu Koleksi di Museum Benteng Vredeburg- Dokumen Pribadi

Setelah tiba di Yogyakarta, mulailah perjalanan Explorer dengan mengunjungi Museum Benteng Vredeburg, yang terletak di kawasan Malioboro. Museum ini menyimpan sejarah perjuangan bangsa Indonesia melalui diorama dan koleksi benda bersejarah.

Setelah puas menjelajahi museum, manjakan diri dengan kuliner khas setempat seperti Mie Godog dan wedang uwuh di sekitar kawasan ini. Keduanya merupakan sajian tradisional yang menggambarkan cita rasa autentik Jogja. Hari pertama Explorer akan dipenuhi dengan nuansa sejarah dan kehangatan rasa lokal yang tak terlupakan.

sosicosight deals

Di hari kedua, Explorer dapat memulai perjalanan dengan mengunjungi  Museum Sonobudoyo. Museum ini menampilkan berbagai artefak budaya Jawa, seperti wayang, batik, dan keris. 

Lokasinya yang dekat dengan Malioboro membuatnya mudah diakses. Usai menikmati pengalaman budaya, manjakan lidah Explorer dengan mencicipi kuliner khas seperti gudeg yu djum atau jajanan tradisional di Pasar Beringharjo. Hari Explorer akan terasa lengkap dengan perpaduan sejarah dan cita rasa khas Jogja.



Mengulik Benteng Vredeburg dan Museum Sonobudoyo: Napak Tilas Sejarah di Tengah Malioboro

Yoexplore- Wisata Ke Yogyakarta

Salah Satu Koleksi di Museum Sonobudoyo- Dokumen Pribadi

Di tengah hiruk pikuk Malioboro, jantung kota Yogyakarta, berdiri kokoh dua bangunan bersejarah yang menyimpan ribuan cerita. Benteng Vredeburg, saksi bisu pergulatan kolonialisme, berdampingan dengan Museum Sonobudoyo yang merangkum kekayaan budaya Nusantara. 

Mengunjungi keduanya adalah seperti melakukan perjalanan waktu, dari masa penjajahan hingga menyaksikan kemegahan warisan leluhur. Yuk, telusuri kedua museum ini lebih mendalam!

Museum Benteng Vredeburg

Yoexplore- Wisata Ke Yogyakarta

Salah Satu Bangunan di Museum Benteng Vredeburg- Dokumen Pribadi

Terletak di ujung selatan Jalan Malioboro, Benteng Vredeburg awalnya dibangun pada abad ke-18 oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai benteng pertahanan. Kini, tempat ini menjadi museum sejarah yang menyajikan diorama perjuangan bangsa Indonesia dari masa penjajahan hingga kemerdekaan. 

Setiap ruangan di museum ini membawa Explorer ke era berbeda, dengan koleksi foto, dokumen, dan benda bersejarah yang memperkaya wawasan tentang perjuangan rakyat Yogyakarta. Jangan lewatkan berjalan-jalan di sekitar halaman benteng yang menawarkan suasana asri dan spot foto yang menarik.

YoExplore- Wisata Ke Yogyakarta

Pemandangan di dalam Museum Benteng Vredeburg – Dokumen Pribadi

Museum Benteng Vredeburg terus berinovasi untuk menghadirkan pengalaman yang lebih interaktif dan menarik bagi pengunjung. Salah satu langkah modernisasi yang signifikan adalah penggunaan teknologi multimedia dalam diorama-diorama yang menampilkan sejarah perjuangan bangsa. Diorama kini dilengkapi dengan layar digital, proyeksi audio-visual, dan narasi interaktif untuk memberikan pengalaman yang lebih mendalam.

Selain itu, museum ini juga memanfaatkan media sosial dan situs web untuk memberikan informasi terkini tentang acara atau pameran khusus. Dalam beberapa tahun terakhir, Benteng Vredeburg mulai mengadakan pameran virtual, memungkinkan pengunjung dari luar kota bahkan luar negeri untuk mengeksplorasi koleksinya secara online.

Lokasi: Jalan Margo Mulyo No. 6, Yogyakarta (dekat titik nol kilometer)

Harga Tiket

Senin – Kamis:

  • Anak-anak: Rp10.000
  • Dewasa: Rp15.000
  • Warga Negara Asing: Rp30.000

Jumat – Minggu:

  • Pukul 08.00 – 16.00 WIB:
    • Anak-anak: Rp15.000
    • Dewasa: Rp20.000
    • Warga Negara Asing: Rp40.000
  • Pukul 16.01 – 22.00 WIB:
    • Anak-anak: Rp20.000
    • Dewasa: Rp25.000
    • Warga Negara Asing: Rp50.000

Jam Operasional:

  • Senin – Kamis: 08.00 – 20.00 WIB
  • Jumat – Minggu: 08.00 – 22.00 WIB

Museum Sonobudoyo

Yoexplore- Wisata Ke Yogyakarta

Salah Satu Koleksi di Museum Sonobudoyo- Dokumen Pribadi

Tak jauh dari Benteng Vredeburg, Museum Sonobudoyo menjadi surga bagi para pecinta budaya Jawa. Museum ini dikenal dengan koleksi artefak budaya yang lengkap, mulai dari wayang kulit, keris, topeng, hingga kain batik. 

Salah satu daya tarik utama adalah pertunjukan wayang kulit semalam suntuk yang digelar secara berkala di museum ini. Selain itu, arsitektur bangunan museum yang bergaya tradisional Jawa menambah keunikan tempat ini. Menyusuri setiap ruangannya serasa menyelami kekayaan seni dan tradisi Jawa yang sarat makna.

Museum Sonobudoyo juga telah mengalami modernisasi untuk meningkatkan daya tariknya, terutama bagi generasi muda. Salah satu inovasi terbesarnya adalah digitalisasi koleksi. Beberapa artefak seperti wayang kulit dan keris kini dilengkapi dengan QR code yang dapat dipindai pengunjung untuk mendapatkan informasi lebih lengkap, termasuk cerita atau makna di balik artefak tersebut.

Museum ini juga memanfaatkan teknologi augmented reality (AR) dalam beberapa pameran khusus, di mana pengunjung dapat menggunakan perangkat AR untuk melihat bagaimana benda-benda tradisional digunakan pada masanya. Selain itu, Sonobudoyo menghadirkan workshop budaya yang memadukan elemen tradisional dan modern, seperti batik dengan motif digital dan seni wayang dalam bentuk animasi.

Lokasi: Jalan Trikora No. 6, Ngupasan, Yogyakarta (sekitar 300 meter dari Malioboro)

Harga Tiket:

  • Informasi terbaru mengenai harga tiket belum tersedia di sumber resmi. Disarankan untuk menghubungi langsung pihak museum atau mengunjungi situs resminya untuk detail terkini. Namun, terakhir saya kesana harga yang diterapkan untuk pengunjung dewasa adalah Rp10.000

Jam Operasional:

  • Selasa – Minggu: 08.00 – 15.30 WIB
  • Pertunjukan Wayang Kulit: Mulai pukul 20.00 WIB (Selasa – Sabtu)

Tips Kunjungan:

  • Kunjungi situs resmi museum untuk informasi terkini mengenai acara atau pameran khusus.
  • Manfaatkan jam operasional malam pada akhir pekan untuk pengalaman berbeda.

Catatan: Harga tiket dan jam operasional dapat berubah sewaktu-waktu. Disarankan untuk memeriksa informasi terbaru melalui situs resmi atau menghubungi langsung pihak museum sebelum berkunjung.

Baca juga:

Liburan Bersama Keluarga ke Yogyakarta!

Kuliner Legendaris saat Wisata ke Yogyakarta: Cita Rasa yang Menggoda Selera

Sejarah panjang Yogyakarta telah melahirkan beragam kuliner yang menjadi warisan turun-temurun. Setiap hidangan menyimpan kisah unik tentang masyarakat dan budaya Jawa. Dengan mencicipi kuliner legendaris, kita tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga ikut melestarikan warisan budaya bangsa.

Gudeg: Lebih dari Sekedar Makanan

YoExplore- Wisata Ke Yogyakarta

Ilustrasi Gudeg – Canva

Gudeg adalah hidangan khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah hingga berwarna cokelat keemasan. Rasanya yang manis, gurih, dan sedikit bersantan membuat gudeg begitu khas dan disukai banyak orang. Selain nangka muda, gudeg biasanya disajikan dengan lauk pendamping seperti telur ayam, ayam kampung, tahu, tempe, krecek, dan sambal.

Kenapa Gudeg Begitu Istimewa?

  • Cita rasa yang unik: Perpaduan manis, gurih, dan sedikit pedas membuat gudeg menjadi hidangan yang sulit dilupakan.
  • Proses pembuatan yang panjang: Proses memasak gudeg membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga menghasilkan rasa yang kaya dan meresap.
  • Nilai budaya: Gudeg bukan hanya makanan, tetapi juga merupakan bagian dari budaya Jawa. Gudeg sering disajikan dalam acara-acara penting seperti pernikahan atau selamatan.

Rekomendasi Tempat Menikmati Gudeg

Yogyakarta memiliki banyak sekali tempat makan yang menyajikan gudeg dengan cita rasa yang khas. Berikut beberapa rekomendasi yang bisaExplorer coba:

    • Gudeg Yu Djum: Salah satu tempat makan gudeg legendaris di Yogyakarta yang sudah berdiri sejak tahun 1950-an. Gudeg Yu Djum terkenal dengan rasanya yang autentik dan selalu ramai pengunjung.
    • Gudeg Mbah Lindu: Gudeg Mbah Lindu juga merupakan salah satu tempat makan gudeg yang populer di Yogyakarta. Gudegnya memiliki rasa yang manis dan gurih dengan tekstur yang lembut.
    • Gudeg Bu Tinah: Gudeg Bu Tinah terkenal dengan sambalnya yang pedas dan nampinya yang gurih.
    • Gudeg Pawon: Gudeg Pawon menawarkan suasana yang lebih modern dengan menu gudeg yang variatif.
  • Gudeg Sagan: Gudeg Sagan merupakan gudeg basah dengan ayam kampung dan tidak memakai vetsin. Awalnya Gudeg Sagan hanya berupa kaki lima, namun kemudian ada salah satu stasiun TV swasta yang meliputnya. Setelah itu Gudeg Sagan mulai terkenal dan ramai seperti sekarang
  • Gudeg Yu Narni: Rumah makan ini menyediakan gudeg kering yang dapat bertahan hingga dua hari tanpa pengawet.

Lotek: Kombinasi Sayuran Segar dan Bumbu Kacang Lezat

YoExplore- Wisata Ke Yogyakarta

Ilustrasi Lotek – Canva

Lotek adalah hidangan tradisional Indonesia yang sangat populer, terutama di Pulau Jawa. Hidangan ini berupa salad khas yang terdiri dari campuran sayuran rebus atau kukus seperti bayam, tauge, kol, dan kacang panjang, yang disajikan dengan bumbu kacang yang kaya rasa.

Bumbu kacang biasanya dibuat dari kacang tanah sangrai, gula jawa, asam jawa, bawang putih, cabai, dan terkadang sedikit terasi untuk menambah cita rasa. Lotek sering disajikan bersama lontong (ketupat nasi) atau nasi putih, serta diberi tambahan kerupuk renyah atau bawang goreng sebagai pelengkap.

Rekomendasi Tempat Lotek di Yogyakarta:

Berikut adalah daftar rekomendasi tempat makan lotek di Yogyakarta beserta alasan mengapa layak dicoba:

1. Special Lotek & Gado-Gado Mbak Anti

  • Lokasi: Jalan Flamboyan, Kecamatan Depok, DI Yogyakarta 55281
  • Alasan:
    Tempat ini terkenal dengan bumbu kacangnya yang segar dan kaya rasa. Harganya terjangkau, cocok untuk mahasiswa dan keluarga. Porsi yang pas dan suasana tempat makan yang nyaman membuat banyak pelanggan setia.

2. Lotek & Gado-Gado Bu Ning

  • Lokasi: Jalan Surokarsan 32, Taman Siswa, Yogyakarta
  • Alasan:
    Lotek di sini dikenal dengan porsi yang melimpah dan bumbu kacang yang gurih. Selain itu, tempatnya strategis di kawasan Taman Siswa, sehingga mudah dijangkau.

3. Lotek & Gado-Gado Bu Bagyo Colombo

  • Lokasi: Jalan Kompol B. Suprapto, Baciro, Yogyakarta
  • Alasan:
    Tempat ini populer di kalangan masyarakat lokal karena bumbu kacangnya yang pedas dan autentik. Dilengkapi dengan tambahan bakwan goreng yang renyah, lotek di sini menawarkan rasa yang memuaskan.

4. Lotek Bu Mur

  • Lokasi: (Informasi lebih spesifik dapat dicari di sekitar pusat kota Yogyakarta)
  • Alasan:
    Lotek Bu Mur menawarkan cita rasa tradisional dengan bumbu kacang khas yang diracik segar. Sayurannya selalu dalam kondisi segar, sehingga kualitasnya terjamin.

Brongkos: Perpaduan Unik Santan dan Rempah Nusantara

Brongkos adalah salah satu hidangan tradisional khas Indonesia, terutama populer di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Hidangan ini berupa semur berkuah santan yang kental, dengan rasa gurih dan kaya akan rempah-rempah.

Ciri Khas Brongkos:

Yoexplore- Wisata Ke Yogyakarta

Ilustrasi Brongkos – Canva

  1. Bahan Utama: Daging sapi (biasanya bagian tetelan atau sandung lamur), Tahu, Telur rebus, Kacang tolo (kacang merah kecil khas Indonesia).
  2. Bumbu dan Rempah: Kuah brongkos berwarna gelap karena penggunaan kluwek (buah khas Indonesia yang menghasilkan warna hitam). Bumbu lainnya meliputi bawang merah, bawang putih, lengkuas, daun salam, serai, cabai, ketumbar, dan gula jawa.

  3. Rasa: Perpaduan rasa gurih dari santan, manis dari gula jawa, dan sedikit pedas dari cabai menciptakan rasa yang sangat khas dan menggugah selera.

  4. Cara Penyajian: Brongkos biasanya disajikan dengan nasi putih panas dan pelengkap seperti kerupuk atau sambal.

Sejarah dan Budaya:

Brongkos merupakan hidangan yang telah ada sejak zaman Keraton Yogyakarta. Dahulu, brongkos dianggap sebagai makanan istimewa karena bahan dan bumbunya yang kaya. Hingga kini, brongkos menjadi salah satu kuliner khas yang sering dicari wisatawan di Yogyakarta. Ada banyak tempat di Yogyakarta yang terkenal dengan kelezatan brongkosnya. Berikut beberapa rekomendasi tempat yang bisaExplorer kunjungi:

  • Warung Brongkos Handayani: Salah satu yang paling legendaris dan sering disebut orang. Brongkosnya punya rasa yang khas dan selalu ramai pengunjung.
  • Brongkos Bu Repan: Letaknya tidak jauh dari Pasar Ngasem, cocok dijadikan tujuan setelah jalan-jalan di sekitar Tamansari. Kuah brongkosnya segar dan keluwaknya terasa banget.
  • Brongkos Kantin Balai Kota: Bagi yang penasaran dengan cita rasa brongkos di kantin Balai Kota, bisa langsung datang dan mencobanya. Brongkos koyor di sini cukup populer.
  • Warung Brongkos Ijo Bu Padmo: Warung ini dikenal dengan sebutan “mak nyuss” karena pernah dikunjungi oleh Bondan Winarno. Brongkosnya dimasak dengan cara tradisional menggunakan tungku kayu bakar.

Selain tempat-tempat di atas, Explorer juga bisa mencoba brongkos di:

  • Warung makan sederhana di sekitar kawasan Malioboro: Banyak warung makan yang menyajikan brongkos dengan harga yang terjangkau.
  • Pasar tradisional:Explorer bisa menemukan brongkos di beberapa pasar tradisional di Yogyakarta, seperti Pasar Beringharjo atau Pasar Kranggan.

Mie Godog: Kuliner Yang Gak Boleh Ketinngalan KetikaWisata ke Yogyakarta!

Yoexplore- Wisata Ke Yogyakarta

Mie Godog Yogya- Dokumen Pribadi 2

Mie Godog adalah salah satu hidangan tradisional khas Jawa, terutama terkenal di daerah Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya. Nama “mie godog” secara harfiah berarti “mie rebus” dalam bahasa Jawa. Hidangan ini berupa mie kuning yang direbus dan dimasak dengan kuah gurih yang kaya rempah.

Mie godog sering dijual di warung pinggir jalan atau angkringan, terutama pada malam hari. Hidangan ini dianggap sebagai makanan penghangat tubuh dan cocok dinikmati saat cuaca dingin. Berikut adalah rekomendasi Mie Godog yang bisa kamu beli di Yogyakarta:

Bakmi Gadhok

Bakmi Gandhok adalah restoran yang menyajikan berbagai hidangan khas Yogyakarta, seperti bakmi Jawa, nasi goreng, capcay, dan rica-rica. Restoran ini berlokasi di Jalan Nogosari Lor, Kadipaten, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55132. Jam operasionalnya adalah pukul 16.00 hingga 22.00 WIB.

Perlu dicatat bahwa mereka tidak menyediakan makanan siap saji, sehingga setiap pesanan dimasak setelah dipesan untuk memastikan kesegaran. Tempat parkir di lokasi ini terbatas, jadi disarankan untuk mempertimbangkan hal ini saat berkunjung. 

Bakmi Pak Pele

Bakmi Pak Pele adalah salah satu kuliner legendaris di Yogyakarta yang telah beroperasi sejak tahun 1983. Terletak di sebelah SDN Keputran 1, Panembahan, Kraton, Kota Yogyakarta, warung ini menawarkan berbagai hidangan khas Jawa yang dimasak dengan cara tradisional menggunakan arang, memberikan cita rasa autentik yang khas.

Jam Operasional: Warung ini mulai buka pada pukul 17.00 WIB hingga malam hari. Karena popularitasnya, terutama setelah dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo, disarankan untuk datang lebih awal atau bersabar jika harus mengantre. Suasana dan Lokasi: Terletak di area Alun-Alun Utara Yogyakarta, pengunjung dapat memilih duduk di meja atau lesehan, menikmati suasana khas Yogyakarta sambil menyantap hidangan.

Bakmi Mbah Gito

Bakmi Jowo Mbah Gito adalah salah satu destinasi kuliner terkenal di Yogyakarta yang menawarkan pengalaman bersantap dengan nuansa tradisional Jawa yang kental. Terletak di Jl. Nyi Ageng Nis No.9, Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta, tempat ini tidak hanya menyajikan hidangan lezat, tetapi juga menghadirkan suasana pedesaan yang autentik. 

Keunikan Tempat: Interior warung ini didominasi oleh material kayu bekas dan dihiasi dengan berbagai ornamen tradisional, menciptakan suasana yang hangat dan nostalgik. Menariknya, bangunan ini menggunakan material dari bekas kandang sapi dan rumah reyot, yang justru menambah daya tarik tersendiri. 

Jam Operasional: Warung ini buka setiap hari mulai pukul 11.00 hingga 21.00 WIB. Karena popularitasnya, terutama pada jam makan malam, disarankan untuk datang lebih awal atau melakukan reservasi terlebih dahulu

Oleh-Oleh Ketika Wisata ke Yogyakarta: Pia Basah

Yoexplore- Wisata Ke Yogyakarta

Ilustrasi Bakpia – Canva

Pia Basah adalah salah satu jenis makanan ringan khas Indonesia yang memiliki tekstur lembut, kulit yang tipis, dan isian yang beragam. Berbeda dengan pia kering seperti bakpia, pia basah memiliki tekstur yang lebih lembap karena kulitnya tidak dipanggang hingga kering.

Pia basah banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, meskipun kurang sepopuler bakpia kering. Beberapa kota seperti Bandung, Malang, dan Yogyakarta memiliki varian pia basah khas mereka sendiri. 

Di Yogyakarta, bakpia adalah salah satu oleh-oleh khas yang paling dicari. Bakpia tradisional umumnya memiliki tekstur kering, namun ada juga varian bakpia basah yang memiliki tekstur lebih lembut dan kulit yang lebih tipis. Perbedaan utama antara bakpia basah dan kering terletak pada proses pemanggangan dan kadar air dalam adonan, yang memengaruhi tekstur dan daya tahannya.

Salah satu produsen bakpia basah di Yogyakarta adalah Bakpia Juwara Satoe. Mereka menawarkan berbagai varian rasa bakpia basah, seperti kacang hijau, cokelat, keju, durian, kumbu hitam, dan nanas. 

Selain itu, beberapa toko bakpia di kawasan Pathok, Yogyakarta, juga menawarkan varian bakpia basah. Salah satunya adalah Bakpia Pathok 25, yang dikenal dengan berbagai pilihan rasa dan tekstur yang lembut. Bakpia Mutiara dan Bakpiaku adalah dua merek bakpia terkenal di Yogyakarta yang menawarkan cita rasa khas dan menjadi pilihan favorit bagi wisatawan maupun penduduk lokal.

Bakpia Mutiara dikenal dengan kemasan yang menarik dan varian rasa yang beragam. Bakpia Mutiara menawarkan kulit bakpia yang tipis dengan isian yang melimpah, memberikan sensasi lembut dan lezat di setiap gigitannya. Menawarkan berbagai pilihan rasa seperti kacang hijau, cokelat, keju, dan lainnya.

Bakpiaku menawarkan bakpia dengan kulit yang lembut dan isian yang beragam. Bakpiaku dikenal dengan inovasi rasa yang kekinian dan kemasan yang modern. Selain rasa tradisional seperti kacang hijau, mereka juga menawarkan varian seperti keju, cokelat, dan susu. Menurut ulasan warganet, Bakpiaku memiliki rasa yang lebih nikmat dibandingkan bakpia lainnya, terutama pada varian rasa keju, cokelat, dan susu

Jelajahi Pesona Yogyakarta dengan Mudah dan Berkesan!

Jelajahi pesona Yogyakarta dengan mudah dan berkesan! Butuh tour guide? Hubungi kami di WhatsApp YoExplore untuk panduan wisata terbaik. Bagikan pengalaman serumu di YoExplore.co.id atau unggah foto seru kamu di Instagram dan tag @YoExplore. Jangan lupa jadwalkan media sosialmu menggunakan Sociosight.co untuk manajemen media sosial yang praktis. Ayo ciptakan kenangan tak terlupakan di Yogyakarta bersama YoExplore!

Tentang penulis

yoexplore

yoexplore

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x