Gunung Bromo, Panduan Liburan YoExplore – Sahabat explorer, apakah kamu setuju kalau situasi padat kota Jakarta (dan kota-kota besar lainnya) bisa membuat stress? Nah, mungkin kamu juga udah sering mencoba berangkat lebih pagi untuk menghindari macet, tapi tetap aja terjebak macet. Lebih parah lagi kalau jam pulang kerja, yah mau nggak mau kamu harus bermacet-macetan ria di jalan karena hampir semuanya orang punya jadwal pulang kerja yang sama.
Untuk “melarikan diri” dari kepenatan ini, kamu perlu banget yang namanya traveling. Kamu perlu waktu kosong untuk mendapatkan kesegaran tubuh, jiwa, dan pikiran. Pilihan traveling yang bisa kamu coba yaitu naik gunung. Kamu bisa dapatin hawa sejuk dan juga terbebas dari kemacetan kota. Untuk itu, Gunung Bromo bisa jadi pilihan menarik untuk kamu.
Traveling ke Gunung Bromo
Gunung ini merupakan salah satu objek wisata favorit di kawasan Bromo Tengger Semeru National Park. Status gunung ini adalah gunung aktif dan berada di dalam 4 lingkup kabupaten yaitu Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang.
Kata Bromo itu sendiri berasal dari bahasa Sansekerta atau Jawa Kuna yaitu ‘Brahma’ yang adalah salah satu Dewa Agama Hindu. Gunung ini berada di ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut, jadi nggak heran kalau suhu di sini bisa mencapai 10 sampai 0 derajat! Kamu tentunya harus siap secara fisik dan mental sebelum mendaki gunung yang satu ini. Nah, pastikan juga kamu nggak lupa membawa perlengkapan dinginmu seperti pakaian dingin, syal, kaos kaki dan tangan, dan ear muff, yah!
Legenda di Gunung Bromo
Image source: yopiefranz
Selain sebagai destinasi wisata alam, ternyata Gunung Bromo juga punya daya tarik lain loh! Di tempat ini ada Upacara Yadnya Kasada atau Kasodo yang sudah turun temurun dilakukan. Nah, tradisi ini berasal dari Legenda Rara Anteng dan Joko Seger. Pasangan ini nggak juga dikaruniai anak sampai akhirnya mereka bertapa di puncak gunung. Di tengah malam, ada bisikan yang mengatakan keinginan mereka akan terkabul dengan syarat mereka harus mengorbankan anak bungsunya di kawah gunung tersebut dan mereka menyetujuinya.
Akhirnya mereka mendapatkan 25 anak, namun, tidak rela mengorbankan anak bungsunya yang bernama Raden Hadi Kusuma. Dewa menjadi marah dan Raden Hadi Kusuma terjilat ke kawah Gunung Bromo. Bersamaan dengan itu, terdengarlah suara Raden Hadi Kusuma yang mengingatkan agar masyarakat Tengger harus menyembah Dewa dan memberikan sesajen setiap hari ke-14 di bulan Kasada. Dimulai sejak itulah, masyarakat Tengger melakukan Upacara Yadnya Kasada atau Kasodo setiap tahun pada bulan purnama sekitar tanggal 14 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
Keindahan Kawah Gunung Bromo
Nah, aktivitas yang nggak boleh kamu lewatkan di tempat ini adalah menikmati matahari terbenamnya. Tentu aja kamu harus berangkat sejak dini hari dan mendaki selama satu jam untuk sampai ke puncaknya. Di sini kamu pun dianjurkan untuk menikmati pemandangan kawahnya. Untuk mencapai kawahnya, kamu harus menaiki 250 anak tangga atau bisa dengan menyewa kuda milik warga sekitar. Ketika berada di tepinya, kamu akan mencium bau belerang yang sangat kuat berasal dari kandungan belerang di kawahnya.
Wisata Kuliner di Kawasan Gunung Bromo
Setelah puas menikmati keindahan Gunung Bromo, kamu bisa menikmati wisata kuliner khas masyarakat Tengger.
Ada Nasi Aron yang mengenyangkan dan cocok untuk suhu dingin di Gunung Bromo. Nasi Aron berbahan dasar jagung putih dan diberi pelengkap sayur daun ranti, tahu, campuran kentang bersama tahu, tempe, dan ikan laut. Selain rasanya yang enak, tenyata Nasi Aron juga mempunyai khasiat untuk kesehatan yaitu dapat menurunkan kolestrol dan mengobati diabetes.
Selain itu, ada juga Sawut Kabut Bromo. Yang membedakan Sawut Kabut Bromo dengan sawut-sawut lainnya adalah pada penambahan buah murbei hitam, mutiara merah, dan irisan daun pandannya.
Sahabat explorer, nggak sabar untuk menikmati pengalaman naik gunung ini? Yuk, segera pesan paket naik Gunung Bromo di YOEXPLORE!
