Halo Sahabat Eksplorer, pernah kepikiran ngga main salju saat musim dingin ? Pernah berkhayal untuk merasakan salju atau bermain ski di musim dingin? Mau ke Eropa? Tapi kalau harus pergi ke Eropa repot ya, mesti mengurus visa dan biayanya pun mahal. Jangan khawatir, Yoexplore selalu punya solusi atas masalah Sahabat Eksplorer. Ada tempat yang lebih terjangkau untuk bermain ski. Simak ya, pengalaman saya menikmati salju saat jalan-jalan ke Turki.
Mengapa Turki ?
Turki mungkin belum banyak dikenal oleh traveler Indonesia. Padahal ada banyak kemudahan kalau Sahabat Eksplorer mau jalan-jalan ke Turki yang termasuk traveling hemat di benua Eropa:
- Sahabat Eksplorer ngga butuh repot mengurus visa dan mempunyai dana keuangan di Bank yang besar
- Untuk bisa jalan-jalan ke Turki sahabat eksplorer bisa mengurus visa on arrival secara online seharga 25 USD atau saat tiba di bandara di Turki, seharga 30 USD. Visa ini berlaku selama enam bulan untuk masa tinggal maksimal tiga puluh hari.
- Harga kamar hotel dan makanan relatif jauh lebih murah dari Eropa
Saya memang tidak pergi ke banyak kota di Turki karena cuma punya cuti yang terbatas. Saat jalan-jalan ke Turki selama lima hari, saya cuma bisa mengunjungi dua kota, yakni Istanbul dan Bursa. Tapi walaupun hanya sempat mengeksplorasi dua kota, saya puas dengan pengalaman saya untuk mengenal lebih lanjut Turki.
Negara di dua benua
Turki terletak di dua benua, benua Asia dan Eropa. Kalau Sahabat explorer sempat naik kapal laut dari Galata Tower, Sahabat Explorer akan menjelajah dua benua, dari Turki bagian Eropa menuju Turki bagian Asia hanya dalam waktu tiga puluh menit. Uniknya warga Turki di bagian benua Asia tersebut sering melakukan komuter dengan kapal untuk bekerja di kota Turki bagian benua Eropa. Percampuran Asia dan Eropa ini juga terlihat dari makanan, budaya, dan penampilan fisik orang Turki.
Apa saja yang bisa dilakukan selama jalan-jalan ke Turki ?
Table of Contents (Daftar Isi)
1. Melihat keindahan arsitektur Blue Mosque.
Blue Mosque bisa dibilang ikon yang sangat terkenal dari kota Istanbul. Dinamakan Blue Mosque karena kubah Mesjid megah ini berwarna biru muda. Mesjid ini masih digunakan untuk beribadah lho Sahabat eksplorer. Bahkan saat saya ingin mengunjungi mesjid di wilayah Sultan Ahmet ini, saya terpaksa harus menunggu karena akan digunakan sholat Jumat. Saya lihat banyak polisi berseragam hitam di beberapa titik terutama di depan pintu masuk Blue Mosque.
Untuk masuk ke Blue Mosque kita mesti melepas sepatu, tapi jangan khawatir penjaga mesjid menyediakan plastik gratis untuk sepatu kita. Untuk pakaian terutama bagi perempuan harus menyesuaikan. Panitia meminjamkan pashmina untuk dikenakan di dalam mesjid. Interior mesjid memang luar biasa indah. Langit-langit mesjid yang tinggi dihiasi ornamen khas Turki. Untuk masuk ke Blue Mosque ini Sahabat eksplorer tidak dikenakan biaya.
2. Belajar Sejarah Turki di Museum Hagia Sophia (Aya Sofya)
Hagia Shophia atau Aya Sofya masih ada di kawasan yang sama dengan Blue Mosque, yaitu Sultan Ahmet. Salah satu destinasi yang harus Sahabat Eksplorer kunjungi juga saat jalan-jalan ke Turki. Mengapa ? Karena selain arsitektur dan interior Museum ini cantik, sejarahnya pun unik. Hagia Sophia dibangun di jaman Yunani Bizantium, pernah menjadi Gereja dan mesjid dan akhirnya pemerintah Turki menjadikan gedung yang sarat sejarah ini sebagai museum. Sebelum masuk museum Sahabat Eksplorer harus membeli tiket masuk seharga 40 Turki Lira.
3. Melihat kemajuan teknologi perairan di Basilica Cistern
Untuk Sahabat Eksplorer yang suka film, pasti pernah nonton film ‘Inferno’. Masih ingat adegan yang mendebarkan di Basilica Cistern? Nah Basilica Cistern adalah waduk bawah tanah yang ada di Istanbul. Waduk ini dibangun di era Kekaisaran Bizantium (Yunani). Untuk masuk Basilica Cistern Sahabat Eksplorer harus merogeh kocek 40 Turki Lira.
4. Menikmati kuliner di daerah Taksim
Belum sah jalan-jalan ke Turki kalau ngga icip-icip makanan Turki. Ya kan ? Kuliner Turki ternyata bukan hanya kebab lho Sahabat Ekplorer. Kebab pun beragam bentuknya. Di area Sultan Ahmet memang banyak restoran atau cafe untuk makan. Tapi kalau mau merasakan kota Istanbul seperti orang setempat, Sahabat Eksplorer mesti mengeksplorasi kawasan Taksim. Untuk mencapai Taksim mudah, cukup naik tram di depan Hagia Sophia dengan perjalanan sekitar 30 menit.
Biasanya orang Turki makan sambil menyesapi teh Turki yang dihidangkan di gelas khusus teh. Selain kebab, saya suka makanan dari Turki Selatan yang namanya Tantuni. Daging kambingnya beda dengan daging kambing di kebab yang tidak terlalu bau kambing.
5. Menikmati pemandangan pegunungan dan belajar ski di Bursa
Kalau Sahabat Eksplorer jalan-jalan ke Turki saat musim dingin, tidak semua daerah di Turki bersalju. Saya beruntung saat pergi ke Istanbul cuaca sedang ekstrim, salju turun sangat lebat. Tidak biasanya Istanbul bersalju. Walaupun cuaca sangat dingin tapi saya sangat menikmati salju yang menghampar menutupi kota Istanbul. Nah bagaimana jika salju tidak turun saat Sahabat Eksplorer traveling ke Istanbul ? Jangan khawatir, tidak jauh dari Istanbul, Sahabat Eksplorer bisa melihat salju bahkan bermain ski.
Sahabat eksplorer bisa pergi ke Bursa dengan naik kapal laut yang nyaman selama dua jam. Bursa merupakan kota pegunungan. Tapi untuk mencapai pegunungan, perlu naik mobil selama kurang lebih 1 jam dari pelabuhan Bursa. Kalau sahabat eksplorer hanya ingin bermain salju, sahabat eksplorer bisa jalan ke area salju di sekitar hotel tanpa biaya. Tapi jika ingin berseluncur mesti menyewa alat atau juga bisa menyewa alat ski yang didahului kursus singkat bermain ski. Tentu saja bermain ski di Bursa jauh lebih murah daripada Swiss.
6. Melihat keindahan kota Bursa dari Cable Car.
Kalau saat berangkat menuju pegunungan saya menikmati jalan berkelok dan menanjak dengan mobil, saat pulang saya memutuskan mencoba cable car dari pegunungan. Sungguh pemandangan yang luar biasa indah dan pengalaman yang tidak bisa saya lupakan dari jalan-jalan ke Turki. Untuk naik cable car ini Sahabat eksplorer akan didampingi pemandu, yang sayangnya tidak bisa bahasa Inggris.
7. Belanja pashmina, karpet dan barang pecah belah di Grand Bazaar
Grand Bazaar merupakan pasar di dalam bangunan kuno yang sangat terkenal di Istanbul. Kalau pun Sahabat Eksplorer tidak ingin membeli apa pun, bisa menikmati suasana pasar dan interior pasar yang unik. Berada di Grand Bazzar seperti berada di mesin waktu. Sahabat eksplorer akan merasakan keeksotikan Turki di sini. Harga barang-barang yang dijual di sini relatif lebih murah dari yang dijajakan di toko-toko dekat Hagia Sophia. Jalan-jalan ke Turki sambil melakukan aksi tawar menawar tentunya akan menjadi pengalaman unik.
8. Melihat Istanbul dari Galata Tower.
Menara Galata ini cukup unik, dari luar terlihat hanya bangunan biasa, tapi ternyata saat masuk ke dalam ada interior yang keren dan cozy. Bangunan ini juga merupakan salah satu landmark kota Istanbul. Di dalamnya ada restoran di lantai teratas. Tinggi menara ini 66 meter dengan diameter 16 meter. Untuk ke puncak menara ada lift. Dari puncak menara ini kita bisa melihat panorama kota Istanbul.
9. Melihat peninggalan sultan-sultan Turki dan Nabi Muhammad di Museum Topkapi
Museum ini mesti Sahabat eksplorer kunjungi nih saat jalan-jalan ke Turki, terutama untuk umat muslim yang mau mengunjungi Turki. Museum ini memamerkan kekayaan dan barang-barang peninggalan para Sultan Turki. Untuk penggemar sinetron Turki yang bercerita tentang Turki di jaman kesultanan harus melihat museum ini. Kira-kira mirip dengan Museum Versailles di Perancis yang memamerkan kekayaan raja-raja Perancis. Koleksi museum ini cukup lengkap. Di satu bangunan juga ada barang-barang peninggalan Nabi Muhammad SAW dan putri beliau. Sayangnya di dalam museum ini pengunjung tidak dibolehkan memotret koleksi museum. Penjaga museum akan tegas menegur turis yang tetap nakal mencuri-curi foto di dalam sini.
10. Bermain dengan kucing dan anjing jalanan yang lucu.
Kegiatan jalan-jalan ke Turki terakhir ini tentunya sangat menarik untuk Sahabat eksplorer yang menyukai kucing dan anjing. Istanbul memang terkenal dengan kucing-kucing jalanannya (stray cats) yang terawat, lucu dan ramah. Sahabat eksplorer bisa menemui kucing-kucing ini yang cantik melenggang di jalan atau di depan atraksi wisata. Walaupun mereka kucing jalanan, pemerintah setempat juga memperhatikan kesehatan kucing-kucing tersebut. Warga setempat pun menyediakan makanan kering dan minuman di luar apartemen, cafe atau pun toko mereka.
Itu tadi cerita perjalanan saya selama jalan-jalan ke Turki. Semoga nanti ada kesempatan untuk menjelajahi kota-kota lain di Turki. Tips dari saya untuk menghemat pengeluaran ke museum, jika Sahabat Eksplorer ingin mengunjungi beberapa museum dan atraksi wisata yang ada di Istanbul, lebih baik beli paket karena lebih murah, dengan 85 Turki lira bisa mengunjungi banyak museum.
Selamat jalan-jalan ke Turki.