YOEXPLORE, Tour Operator – Sahabat explorer, pasti banyak dari kamu yang sudah rindu untuk traveling. Apalagi jika mengingat nama Pulau Bali yang sangat eksotis. Banyak pasti orang yang rindu dengan liburan ke Bali bersama keluarga atau dengan teman-teman. Tidak heran, pulau yang satu ini memang pasti menjadi pilihan utama bagi banyak turis, aik lokal maupun mancanegara. Bali terkenal dengan pantai-pantainya yang indah, ombak yang bagus untuk surfing, dan juga dengan budaya dan adat istiadatnya. Salah satunya adalah tarian tradisional Bali yang selalu menjadi pengisi dalam setiap acara adat atau festival seni di Bali. Ternyata, tidak semua turis yang datang itu bertujuan untuk liburan dan santai-santai saja di Bali loh, Sahabat explorer. Banyak juga dari mereka yang datang ke Bali karena kagum dengan kesenian Bali.
Tarian Tradisional Bali
Bali sendiri memang sudah terkenal dengan tariannya yaitu Tari Kecak. Tari yang satu ini sangat terkenal hingga ke luar negeri sana. Bahkan, ketika sedang ada pertunjukkan Tari Kecak, pasti banyak juga turis yang menonton ramai-ramai pertunjukkan ini. Namun, bagi para pecinta seni, pasti mereka akan penasaran dengan tarian-tarian lainnya. Sudah bukan rahasia lagi kalau Bali memiliki banyak sekali tarian tradisional. Bagi orang Bali itu sendiri, tarian sudah seperti hal yang sangat lazim untuk dilakukan. Sedari kecil, banyak anak-anak Bali yang memang sudah rajin ikut les menari dan berlatih untuk keperluan adat dan juga untuk ikut festival. Bahkan, bisa dibilang, tarian Bali juga salah satu cara ampuh untuk mempromosikan wisata Bali di dunia luar sana. Lalu, ada apa saja tarian tradisional Bali selain dari Tari Kecak? Mari langsung kita simak ulasannya!
Baca Juga: Tarian Asal Indonesia Ini Sudah Mendunia Loh!
Table of Contents (Daftar Isi)
1. Tari Panji Semirang
Yang pertama adalah Tari Panji Semirang. Tarian ini adalah tarian dari Bali yang diciptakan pada sekitar tahun 1942 oleh seorang seniman Bali yang bernama I Nyoman Kaler yang menciptakan tarian ini berdasarkan cerita dari petualangan Putri Galuh Candrakirana. Petualangannya tersebut merupakan bentuk dari sebuah penggambaran ceritanya yang menyamar sebagai seorang laki-laki dengan sebutan Raden Panji sepeninggal suaminya. Berdasarkan dari kisah dan cerita tersebut, tari panji semirang memiliki ciri khas yaitu seorang penari wanita yang dirias menyerupai laki-laki dengan tersenyum sambil membelalakkan matanya.
Tarian yang satu ini cukup unik dan menarik untuk ditonton. Apa lagi karena riasan dan dandanannya yang memang benar-benar mirip lelaki. Tidak sedikit juga, loh orang yang tertipu, Sahabat explorer.
2. Tari Margapati
Tarian tradisional Bali yang selanjutnya adalah Tari Margapati. Tarian yang satu ini cukup bikin kita merinding, karena maknanya menyedihkan dan juga cukup mematikan. Tarian ini biasa diartikan sebagai tarian menuju kematian. Tarian ini dimainkan oleh wanita dengan gerakan lincah seperti laki-laki yang seakan-akan ingin menyergap. Tentunya, tarian ini juga dapat memberikan suasana tegang bagi para penonton. Akan tetapi, tarian ini juga bisa menjadi daya tarik dan keseruan sendiri sehingga memancing orang untuk menonton langsung dan melihatnya sampai habis.
Jika kamu sedang berada di Bali, kamu boleh cari tahu, Sahabat explorer kapan ada tarian ini dipentaskan. Jangan lupa rekam videonya dan tag Instagram YoExplore, ya!
3. Tari Wirayudha
Tarian yang selanjutnya adalah Tari Wirayudha. Kalau tarian yang satu ini dimainkan oleh lelaki, Sahabat explorer. Tarian ini menggambarkan suasana perang dengan penari yang berjumlah 2 sampai 4 orang. Para penari Wirayudha ini juga dipersenjatai dengan tombak yang mencerminkan prajurit Bali Dwipa. Para penari tersebut juga dilengkapi dengan aksesoris peperangan yang lainnya seperti hiasan kepala khas Bali atau yang sudah biasa disebut dengan udeng-udeng. Adapun maksud dari tari wirayudha ini ialah sekelompok prajurit yang mempersiapkan diri untuk maju dalam sebuah medan pertempuran.
4. Tari Condong
Yang tidak kalah menarik selanjutnya adalah Tari Condong. Tarian ini cukup unik, lantaran berdasarkan kepercayaan masyarakat Bali yang percaya bahwa Tari Condong ini diciptakan berdasarkan mimpi seorang pangeran dari Sukawati yang jatuh sakit. Dalam mimpinya tersebut, sang pangeran bertemu dengan dua orang gadis cantik yang sedang menari.
Tarian yang dilakukan oleh kedua gadis tersebut sangat lemah gemulai dan juga anggun, sehingga membuat sang pangeran terpana akan keelokannya. Kemudian, setelah pangeran sembuh, tarian tersebut diajarkan oleh para wanita dan pada akhirnya masih dilestarikan sampai sekarang. Maka dari itu, masyarakat Bali dan mungkin juga kamu yang sedang berkunjung ke sana tetap bisa menikmati Tari Condong ini, Sahabat explorer.
5. Tari Janger
Tarian tradisional Bali yang selanjutnya adalah Tari Janger. Tarian khas Bali yang satu ini sudah ada semenjak tahun 1930. Tarian ini menggambarkan tentang pergaulan anak muda Bali yang dimainkan oleh sepasang penari putra dan putri berjumlah 10 hingga 16 pasang. Para penari ini juga menyanyikan lagu dengan judul yang sama dan saling bersahut-sahutan.
Hal yang menarik dari tarian ini adalah, kelompok penari putra dimainkan dengan kecak sedangkan yang putri dimainkan dengan janger. Tarian ini sangat meriah, tentunya bakal memukau siapa saja yang menonton pertunjukkan tari ini, Sahabat explorer.
6. Tari Puspanjali
Yang selanjutnya adalah Tari Puspanjali. Tarian yang satu ini biasa digunakan untuk penyambutan yang terdiri dari 5 sampai 7 orang penari yang terinspirasi dari Upacara Rejang. Dalam upacara tersebut, para penari mengenakan pakaian khas adat Bali dan menari untuk menyambut tamu undangan yang hadir. Tari ini sangat indah, Sahabat explorer. Akan membuat siapa saja terkesima ketika menonton tarian ini. Jika kamu kebetulan datang dan melihat ada upacara penyambutan, langsung ditonton dan direkam ya, Sahabat explorer!
Sahabat explorer, itulah beberapa tarian tradisional Bali selain dari Tari Kecak yang bisa kamu nikmati. Sebagai masyarakat Indonesia, sudah menjadi kewajiban kita untuk mendukung dan juga melestarikan tarian-tarian ini agar tidak punah dan tertutupi dengan budaya-budaya luar yang masuk ke Indonesia.
Semoga artikel ini bermanfaat, jangan lupa untuk mematuhi protokol kesehatan yang dicanangkan pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19. Sampai bertemu lagi di tulisan selanjutnya dan have a good day, explorer!