Pulau Nami, Panduan Traveling YoExplore – Annyeong haseyo, Chingu! Bagi sahabat explorer yang adalah kpopers, pasti tahu dong arti salam pembukaan tadi, hehehe. Chingu, kali ini kita nggak akan membahas comeback grup idol kamu atau drama korea yang terbaru. Yup, sesuai dengan judul artikelnya kita akan menjelajahi si romantis Pulau Nami. Siapa yang udah nggak sabar?
Chingu, pernahkah kamu memikirkan kapan yah Indonesia punya taman, jalanan, atau objek wisata yang romantis seperti di Korea? Atau mungkin kamu udah kebelet banget mau merasakan otentik Korea ini? Memang harus diakui kalau Korea identik dengan objek wisata yang romantis dan indah. Seperti contohnya di sepanjang jalan di Pulau Nami yang ditumbuhi pepohonan tinggi di kiri dan kanan jalan serta daun yang berguguran. Duh romantisnya kalau bisa kesini bareng kekasih!
Uniknya Namiseon!
Pulau Nami atau Namiseon ini pokoknya wajib banget untuk Chingu kunjungin kalau ke Korea Selatan. Tapi, sebelum kita tenggelam dalam keindahan dan sensasi romantisnya, pertama-tama kita akan membahas tentang asal-usul Namiseon. Namiseon memiliki bentuk pulau yang unik yaitu bulan setengah dan memiliki luas area sekitar 460.000 m2. Pulau ini berada di wilayah Chuncheon-si di provinsi Gangwon-do. Chingu, mungkin kamu nggak pernah membayangkan kalau dulunya pulau romantis ini adalah daratan, loh! Di tahun 1944 saat pembuatan waduk Cheongpyeong ada aliran air yang meluap di sekelilingnya yang berasal dari sungai Han sehingga terbentuklah pulau ini. Wah, unik banget yah!
Oh iya, kenapa pulau ini dinamakan Nami? Ternyata ada sejarah dibalik nama ini. Tepatnya pada saat pemerintahan Raja Yejong, ada seorang jenderal korea yang bernama Nami yang difitnah berkhianat. Kemudian jenderal itu dieksekusi mati dan dikuburkan di pulau ini. Selanjutnya di tahun 1965, ada seorang pengusaha yang membeli dan mengembangkan pulau ini menjadi sebuah taman hiburan.
Namiseon seakan nggak pernah habis dengan kejutan. Di tahun 2006, Pulau Nami mendeklarasikan kemerdekaannya menjadi Republik Naminara. Eits, nggak usah panik gitu dong, pulau ini tetap menjadi bagian dari Korea Selatan. Deklarasi kemerdekaan ini hanya secara kebudayaan aja kok. Layaknya sebagai sebuah “negara”, di Pulau Nami ini diberlakukan bendera nasional, mata uang, paspor, stempel visa, kartu telepon, dan bahkan kartu tanda penduduk khas “negara” ini! Duh, gemes banget gak sih?!
Bernostalgia di Pulau Nami
Sembari membaca keunikan Pulau Nami ini pasti imajinasi kamu udah terbang jauh ke Korea Selatan, kan? Hehehe.
Seperti halnya Korea yang identik dengan tempat romantisnya, Pulau Nami juga identik dengan drama Korea “Winter Sonata”. Jadi tentunya hal utama yang kpopers lakukan di pulau romantis ini adalah bernostalgia! Nah, selain bernostalgia tentunya hal yang nggak boleh terlewatkan di Namiseon adalah menikmati 4 musim cantik khas pulau ini. Musim semi di Jalan Sakura akan memberikan hawa sejuk yang berasal dari angin sisa musim semi, cuaca yang cerah, dan pemandangan hijau dari pepohonan. Tentu berbeda saat kamu berkunjung ke Jalan Metasequoiq saat musim panas. Kamu akan disuguhkan pemandangan warna merah kekuningan yang meriah banget! Kamu pasti akan bernostalgia dengan adegan drama “Winter Sonata” di Jalan Ginko yang memberikan pemandangan berupa daun berwana kuning yang berguguran. Dan sebagai puncaknya, jangan lupa menikmati musim dingin di Jalan Metasequoiq yah! Kamu sekali lagi akan takjub dengan keindahan Pulau Nami di musim dinginnya yang merupakan ikon dari drama “Winter Sonata”.
Nggak hanya 4 musim cantik di Pulau Nami aja yang akan memeriahkan liburanmu. Coba deh nikmati keindahan malam di pulau ini. Saat malam hari, semua lampu di Namiseon dimatikan sehingga kamu bisa menikmati sinar rembulan dan kerlipan bintang-bintang. WOW!
Tentu nggak cukup hanya membayangkan keindahan dan romantisnya Namiseon ini, kan? Bukan nggak mungkin kamu dan kekasih berlibur ke pulau ini. Segera rencanakan momen liburanmu melalui Paket Tour Pulau Nami di YoExplore! 🙂