Sahabat Eksplorer, masa liburan memang sudah lewat. Anak-anak sudah kembali sekolah. Tanggal merah masih jauh. Sebelum pusing mencari destinasi wisata yang murah untuk liburan akhir semester atau Idul Fitri, coba baca artikel satu ini. Kali ini saya mau kasih tahu liburan asyik tapi juga bisa mengajarkan anak-anak Sahabat Explorer mencintai alam. Yup, saya mau berbagi  pengalaman menjelajah Pulau Langkawi di Kedah, Malaysia. Pulau indah ini bukan sekedar tempat asyik untuk wisata kuliner ikan laut, snorkeling, tapi juga bagus untuk destinasi liburan ekowisata keluarga di Malaysia. Mengapa ? Karena ada paket Mangrove Tour yang akan bikin Sahabat Eksplorer takjub !
Mengapa menjadikan Langkawi sebagai destinasi Liburan Ekowisata Keluarga ?
Kenapa harus ke Langkawi sih ? Bukan berarti saya tidak mencintai pariwisata Indonesia. Untuk wisata Mangrove atau Hutan Bakau, Indonesia sudah punya 10 destinasi seperti antara lain Muara Angke di Jakarta, Semarang, Tarakan dan Balikpapan. Tapi saya pikir masih perlu perbaikan supaya kesepuluh wisata mangrove tersebut nantinya terkenal sebagai destinasi liburan ekowisata keluarga yang menarik tidak hanya wisatawan asing tapi juga wisatawan domestik. Selain alasan tersebut, transportasi ke Langkawi termasuk murah dan mudah, karena ada penerbangan budget ke pulau tersebut yang harganya sangat terjangkau dan ngga perlu ribet dengan urusan visa.
Asal kata Langkawi
Sahabat explorer bisa nebak ngga arti dari kata Langkawi ? Nyerah ? Saya kasih bocoran ya. Langkawi itu berasal dari bahasa Melayu. Lang dari kata elang, kawi dari kata kawi, artinya coklat. Jadi sudah ketebak ya, pulau ini dinamakan Langkawi karena merupakan habitat elang berwarna coklat. Ngga percaya ? Â Itu sebabnya di sana ada monumen dengan tulisan Langkawi huruf besar dan patung burung elang coklat. Mesti foto di depan sini nih sebagai bukti Sahabat Eksplorer sudah pernah ke Langkawi. Seru lho bisa melihat banyak burung elang coklat terbang di sekitar kita. Makanya terusin baca artikel ini ya. Pasti setelah selesai Sahabat Explorer langsung cari tiket pesawat Langkawi biar bisa liburan keluarga eco wisata di sana.
Nah apa saja yang bisa kita lakukan di Pulau Langkawi ?
Table of Contents (Daftar Isi)
Melakukan Mangrove tour di Kilim Geoforest
Yang ini harus, kudu, Sahabat Eksplorer lakukan saat pergi liburan ekowisata keluarga ke Pulau Langkawi. Karena ini akan jadi pengalaman mengasyikan dan sulit untuk dilupakan sebagai liburan ekowisata keluarga terbaik Sahabat Eksplorer. Mangrove tour ini diselenggarakan oleh komunitas setempat yang sudah diedukasi tentang pentingnya menjaga ekosistem di sekitar mangrove. Sahabat Eksplorer akan menikmati pemandangan indah mangrove selama menjelajah hutan bakau di atas perahu bersama satu orang tour guide. Selama perjalanan ini Sahabat Eksplorer akan melihat banyak hewan-hewan yang dibiarkan hidup di sana.
Melihat dan memberi makan elang coklat di eagle Point
Sebenarnya ini masih merupakan bagian dari Mangrove Tour, karena masih di lokasi yang sama. Di tengah-tengah tour Sahabat explorer akan bertemu monyet-monyet ekor panjang yang ramah dan puncaknya adalah memberi makan elang coklat. Perahu akan berhenti sebentar sambil melihat elang-elang yang terbang menukik dari pohon menuju makanan yang disebar tour guide. Menurut saya Eagle Point adalah tempat paling menarik di Kilim Geoforest Park. Karena itulah liburan ke Langkawi ini sangat saya rekomendasikan sebagai destinasi liburan ekowisata keluarga.
Selama ini saya hanya melihat elang di televisi dan internet. Saya pernah melihat elang di Tembagapura, Papua, tetapi itu elang hitam. Elang coklat ini sungguh cantik. Selama di Eagle Point ini saya puas melihat kepiawaian elang coklat terbang tinggi lalu menukik tajam menangkap makanan. Menurut penuturan Tour Guide, elang adalah salah satu jenis hewan monogamis. Elang jantan akan memamerkan kemampuannya terbang tinggi dan kemudian menukik ke bawah dengan segala gaya yang akan diikuti elang betina. Elang Jantan akan hidup bersama elang betina yang dia pilih.
Melihat monyet ekor panjang yang pandai berenang
Nah ini juga masih bagian dari Mangrove tour. Di Kilim Geoforest Sahabat Eksplorer juga bisa beramah tamah dengan monyet-monyet yang ramah. Monyet ini senang kalau diberi makan. Beberapa turis yang ada di dalam perahu saya nampak senang memberikan makanan ke sekelompok monyet yang muncul dari karang.
Monyet-monyet ini ternyata juga pandai berenang. Saat ada kaleng potato chip turis jatuh, mereka dengan cekatan terjun ke air memperebutkan kaleng tersebut. Tontotan menarik untuk anak-anak Sahabat Explorer nih.
Snorkeling dan aktivitas air
Liburan ekowisata keluarga ke pulau tanpa snorkeling atau bermain air, sepertinya hambar ya Sahabat Eksplorer. Jangan khawatir, di Langkawi sahabat eksplorer bisa melakukan snorkeling di Pulau Payar. Sahabat Explorer tidak perlu bawa alat snorkeling karena bisa menyewa di sana.
Makan siang di restoran terapung
Nah ini juga kegiatan yang harus dicoba setelah Sahabat Eksplorer berkeliling menikmati Mangrove Tour. Makan siang mencicipi sea food yang sedap sambil melihat beberapa hewan laut yang dipamerkan di restoran ini.
Makan malam Seafood di Restoran sekitar Pantai Tengah.
Ini juga mesti dicoba, masakan seafood dengan resep peranakan (campuran Chinese dan Melayu). Sahabat Eksplorer bisa pergi ke kawasan Pantai Tengah. Di kawasan ini selain bisa bermain air di pantai, Sahabat Eksplorer bersama keluarga juga bisa memanjakan lidah dengan mencicipi masakan seafood. Harganya masih tergolong murah.
Nah itu pengalaman saya menjelajahi Langkawi. Sebenarnya saya ingin mencoba Langkawi Sky Bridge dan cable car, sayang waktu saya terbatas karena antrian ke sana yang panjang.
Bagaimana Sahabat Eksplorer, tertarik untuk menjadikan Langkawi sebagai destinasi berikutnya untuk liburan ekowisata keluarga? Sekedar mengingatkan, di Langkawi tidak ada kendaraan umum, jadi sangat disarankan untuk menyewa mobil. Tidak mau repot menyewa mobil ? Sahabat Eksplorer bisa lihat paket liburan wisata Langkawi di yoexplore supaya tidak perlu antri untuk mencoba cable car. Selamat eksplorasi !
Catatan : Foto-foto adalah koleksi pribadi penulis.