Gaya Hidup Destinasi Indonesia

4 Perang Terbesar Yang Terjadi di Indonesia

perang terbesar di Indonesia - yoexplore, liburan keluarga - yoexplore.co.id
image source : jadiberita
Spread the love


YOEXPLORE, Liburan Keluarga – Peperangan, memang umum terjadi pada zaman dahulu kala. Bahkan, sampai sekarang juga kita melihat masih ada negara yang memang aktif berperang seperti Israel dan Palestina, dan juga di Suriah dan Yaman. Dahulu, ada 2 perang terbesar di dunia yaitu Perang Dunia I dan Perang Dunia II yang dimana banyak memakan korban sipil. Tak lupa juga dengan tragedi bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, serta tragedi Pearl Harbour yang masing-masing memiliki kisah menegangkannya tersendiri. Di Indonesia, juga terjadi beberapa peperangan yang pada akhirnya membentuk negara ini sendiri. Dari perang saudara, perang perebutan wilayah, perang merebutkan tahta dan kekuasaan, hingga pada akhirnya perang merebut kemerdekaan dari tangan Belanda. Di dalamnya, terdapat pula beberapa perang terbesar di Indonesia yang mungkin kalian belum ketahui sebelumnya.

Perang Terbesar di Indonesia

Dalam artikel kali ini, YoExplore akan sedikit membahas mengenai sejarah perang di Indonesia itu sendiri. Perang yang akan kami bahas adalah perang yang terbesar yang pernah terjadi di Indonesia, baik sebelum atau sesudah Belanda berkuasa. Pengusiran penjajah tersebut memang dilakukan berkali-kali hingga pada akhirnya negara kita ini merdeka pada 17 Agustus 1945. Perjuangan para pahlawan tersebut akan selalu dikenang sampai kapanpun karena jasanya yang rela mati demi negara. Baiklah kalau begitu, mari langsung kita simak ulasan perang terbesar di Indonesianya yuk sahabat explorer! Cekidot!

Baca Juga : Berikut Adalah Bencana Alam Terdahsyat Yang Ada di Indonesia



1. Perang Jawa

perang terbesar di Indonesia - yoexplore, liburan keluarga - yoexplore.co.id

image source : sutakwa

Perang terbesar di Indonesia yang pertama adalah Perang Jawa. Perang ini terjadi pada tahun 1741-1743 pada saat masa pemerintah kolonial Belanda. Perang yang satu ini melibatkan bala tentara Jawa dengan etnis Tionghoa yang geram dengan pendudukan tentara Belanda di tanah Batavia. Tentara Belanda bahkan tega untuk membantai ribuan orang etnis Tionghoa hanya dalam waktu dua minggu saja.

Pada akhirnya, sentimen anti-kolonial pun mulai menyebar ke wilayah Jawa Tengah hingga ke Jawa Timur. Pada saat itu, Belanda diperkuat dengan 3.400 tentara yang memiliki persenjataan lengkap. Pasukan pribumi memang menang jumlah, yakni puluhan ribu, namun hanya memiliki senjata ala kadarnya saja, jauh dengan kecanggihan senjata yang dimiliki Belanda. Pada akhirnya, perang ini berhasil diredam oleh Belanda dan kerajaan di tanah Jawa secara perlahan berhasil mereka kuasai.

2. Perang Diponegoro

perang terbesar di Indonesia - yoexplore, liburan keluarga - yoexplore.co.id

image source : negarabersejarah

Perang terbesar di Indonesia yang selanjutnya adalah Perang Diponegoro. Kalian pasti sudah tidak asing lagi apabila mendengar nama perang yang memang juga diambil dari nama pemimpinnya yaitu Pangeran Diponegoro. Seorang pemimpin yang khas dengan sorban berwarna putih dan juga kuda yang ditungganginya. Perang ini terjadi di tahun 1825-1830 dan juga mendapat julukan Perang Jawa jilid II yang melibatkan kekuatan yang jauh lebih besar. Terdapat sekiranya 100 ribu tentara di bawah komando Pangeran Diponegoro untuk menyerang serdadu Belanda. Perang yang berlangsung selama 5 tahun ini pada akhirnya berhasil dimenangkan kembali oleh Belanda.

Namun, walaupun menang, Belanda mendapatkan kerugian materi yang amat besar hingga berada di ambang kebangkrutan. Oleh karena itu, pemerintah Belanda akhirnya membuat sistem perintah tanam paksa (cultuurstelsel) yang pada akhirnya membuat rakyat di tanah Jawa menjadi lebih menderita.



3. Perang Batavia

perang terbesar di Indonesia - yoexplore, liburan keluarga - yoexplore.co.id

image source : kekunoan

Perang terbesar di Indonesia yang selanjutnya adalah Perang Batavia. Perang ini hanya terjadi selama setahun yaitu pada tahun 1628-1629. Aktor penyerbuan ke Batavia ini tidak lain adalah Sultan Agung dari Kerajaan Mataram. Penyerbuan tersebut di latar belakangi oleh VOC yang memonopoli perdagangan. Dan juga VOC menolak untuk mengakui kedaulatan Mataram pada waktu itu. Keberadaan VOC dianggap menjadi ancaman serius bagi masa depan Pulau Jawa, oleh karena itu Sultan Agung tidak tinggal diam.

Sultan Agung mengerahkan banyak pasukan untuk menyerang Batavia yang waktu itu dipimpin oleh Jan Pieterszoon (JP) Coen. Sebanyak dua kali serangan dilancarkan kepada Batavia, namun lagi-lagi Belanda berhasil memenangkan pertempuran. Banyak tentara dari Sultan Agung yang meninggal dikarenakan penyakit kolera dan juga malaria. Walaupun kalah, pasukan Mataram tidak kehabisan akal.

Mereka mengirimkan wabah penyakit ke Batavia dengan cara prajurit Mataram mencemari Kali Ciliwung dengan bangkai binatang. Hasilnya efektif, selang tak berapa lama Batavia diserang dengan wabah penyakit kolera lantaran meminum air dari Sungai Ciliwung yang terkontaminasi bangkai binatang tadi.

Banyak warga yang tewas akibat penyakit ini termasuk istri JP Coen, Eva Ment. Empat hari kemudian, JP Coen juga akhirnya meninggal lantaran penyakit tersebut. Jenazahnya pun dibuat makan yang terbaik oleh Belanda, yang sekarang telah berubah menjadi Museum Wayang.

4. Serangan 10 November 1945

perang terbesar di Indonesia - yoexplore, liburan keluarga - yoexplore.co.id

image source : tribunnews

Perang terbesar di Indonesia yang selanjutnya adalah Serangan 10 November 1945 yang sekarang dikenang sebagai Hari Pahlawan Indonesia. Peperangan ini meletus tepat pada 10 November 1945 di Surabaya, Jawa Timur. Kalian pasti akrab dengan sosok Bung Tomo yang sangat luar biasa dalam mengobarkan semangat juang para rakyat Surabaya pada waktu itu. Diperkirakan ada 160 ribu korban pejuang yang gugur dalam peperangan tersebut melawan NICA (Netherlands-Indies Civil Administration) dan sekutu.

Sebenarnya pertempuran ini dipicu pada peristiwa 19 September 1945 tepatnya di Hotel Oranye yang sekarang menjadi Hotel Majapahit. Di hotel tersebut masih terdapat bendera Belanda yang berkibar dan akhirnya membuat masyarakat Surabaya protes dan tidak terima lantaran Indonesia sudah mendapatkan kemerdekaan dan kedaulatannya.

Namun, pihak Belanda menolak untuk menurunkannya dan malah bersikap congkang dan bertolak pinggang. Pada akhirnya masyarakat memaksa masuk ke hotel tersebut, dan menyobek bendera Belanda namun hanya warna birunya saja, sehingga menyisakan warna merah putih dan mereka mengibarkannya kembali. Penyobekan itu membuat Belanda berang dan tidak sudi mengakui kemerdekaan Indonesia. Pada akhirnya perang mulai tersulut dan pecah pada tanggal 10 November tersebut.

Mengenang Jasa Para Pahlawan Dengan Banyak Membaca!

Sahabat explorer, itulah beberapa perang terbesar di Indonesia yang pernah terjadi. Semoga dengan membaca artikel ini kalian jadi mau buka kembali buku sejarah kalian dan semakin menghormati jasa pahlawan kita ya. Semoga artikel ini bermanfaat, dan seperti biasa jangan lupa untuk menceritakan pengalaman traveling kalian di kolom komentar atau Guest Post YoExplore. Sampai bertemu lagi di tulisan berikutnya, selamat berlibur dan have a good day, explorer!

Tentang penulis

Romzi Shamlan

Romzi Shamlan

Saya adalah kontributor untuk majalah YOEXPLORE pengalaman dalam blogging di bidang musik, membuat konten kreatif di bidang musik, radio, dan film.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x