Tempat Wisata di Natuna, YOEXPLORE – Seperti yang kita ketahui, belakangan ini sedang heboh ribut-ribut di dunia maya mengenai Kepulauan Natuna. Pulau yang satu ini diklaim oleh China sahabat explorer, sehingga memancing komentar pedas daripada netizen. Namun, kemarin Presiden Joko Widodo sudah memastikan dan menyebutkan bahwa Pulau Natuna berada dalam wilayah Kedaulatan Republik Indonesia. Memang, kepulauan yang satu ini terkenal dengan lautnya yang memang menjadi tempat para nelayan mencari nafkah.
Namun, apa kalian tau kalau disini juga menyimpan berbagai macam surga tersembunyi? Tempat wisata di Natuna ini belum banyak diketahui oleh para turis loh sahabat explorer. Dengan demikian bagi kalian yang ingin mencoba sesuatu yang baru bisa langsung mengunjungi destinasi wisata di Indonesia yang satu ini. Mari kita langsung simak saja yuk ulasannya!
Tempat Wisata Di Natuna
Baca Juga:Â Cara Membuat Nasi Briyani Khas Arab!
Table of Contents (Daftar Isi)
1. Masjid Raya Natuna
Saat berkunjung ke Kepulauan Natuna, kalian bisa mengunjungi Masjid Raya Natuna. Tempat wisata di Natuna yang satu ini merupakan sebuah Ikon bagi Kepulauan Natuna. Bentuknya sangat luas mencapai 5.500 m2, dan juga bisa menampung hingga 5.000 orang!
Masjid yang satu ini terletak di Ranai, ibukota Natuna. Sekilas, kalian pasti akan merasa jika masjid ini memiliki kemiripan dengan Taj Mahal yang ada di India. Didominasi dengan warna hijau dan kuning telur, masjid yang satu ini punya empat menara dengan ketinggian masing-masing setinggi 17 meter. Selain itu, desain masjid ini juga lumayan unik dengan adanya lubang angin yang membuat suhu udara tetap sejuk.
2. Batu Madu
Tempat wisata di Natuna yang selanjutnya adalah Batu Madu. Lokasinya berada di desa Cemaga, Kecamatan Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna. Batu Madu dapat ditempuh kurang lebih 45 menit dari Kota Ranai yang merupakan ibukota dari Kabupaten Natuna. Batu Madu memiliki pemandangan pantai yang sangat indah dengan banyak pulau kecil yang terdiri dari bebatuan granit yang besar. Lebih enak lagi jika berkunjung ke Batu Madu dikala air laut sedang surut.
Saat sedang surut, kalian akan bisa melihat hamparan pantai yang luas dengan bebatuan granit yang terlihat sangat jelas. Di tempat wisata yang satu ini, dilengkapi juga dengan berbagai warung yang menyediakan makanan khas Natuna, toilet, area parkir, serta tempat penyewaan berbagai macam wahana permainan air sahabat explorer.Â
3. Pantai Cemaga
Berikutnya adalah Pantai Cemaga. Tempat wisata di Natuna yang satu ini menyimpan keindahan yang sangat luar biasa sahabat explorer! Bentangan dari Pantai Cemaga ini bisa mencapai radius 5 kilometer dari bibir pantai sampai ke tepian batas air. Sama seperti pantai lain di Natuna, disini terdapat juga banyak batuan besar. Tidak hanya itu saja, airnya juga sangat jernih dan perairan yang tenang bisa menjadi tempat yang cocok untuk melakukan banyak aktivitas bahari mulai dari berenang, snorkeling, dan lain-lain.
Jarak Pantai Cemaga dari Kota Ranai adalah sekitar 23 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit. Kekurangannya, tidak ada penginapan yang tersedia di pantai ini sahabat explorer, sehingga bagi kalian yang ingin menginap harus tinggal di rumah penduduk sekitar. Selain itu, tidak ada juga restoran yang tersedia oleh karena itu lebih baik kalian membawa bekal makanan sendiri sahabat explorer.Â
4. Tanjung Datuk
Kemudian, kalian bisa juga mengunjungi Tanjung Datuk, namun perlu diingat karena akan dibutuhkan tenaga yang ekstra untuk mengunjungi tempat ini. Tanjung Datuk ini terletak kurang lebih 60 kilometer atau satu jam waktu tempuh dari Ibukota Ranai. Untuk mencapai tempat ini, kalian perlu melewati medan yang cukup sulit.
Setelah sampai di area parkir, kalian bisa menelusuri jalanan menuju bawah untuk mencapai pantai pasir putih. Nantinya, kalian akan dapat menemukan deburan ombak yang menghantam tebing dan juga kolam-kolam kecil yang terbentuk akibat kikisan dari deburan ombak. Nama Tanjung Datuk berasal dari adanya susunan batu yang cukup unik tersebut. Menurut masyarakat sekitar, susunan batu itu menyerupai wajah manusia yang sedang menggunakan ‘Tanjak’ atau topi khas dari Melayu. Maka dari itu mereka menyebutnya dengan nama Tanjung Datuk.
