Sahabat explorer, selain masker scuba dan buff, ada beberapa masker lain yang ternyata juga kurang efektif dalam mencegah penularan COVID-19. Dari sisi fashion, menggunakan masker memang sedikit mempengaruhi penampilan. Walau positifnya, para wanita bisa menghemat lipstik, tetap rasanya kurang afdol kalau wajah ditutup separo ya, sahabat explorer? Itulah mengapa face shield hadir membawa secercah harapan. Walau tetap sedikit terhalang lapisan face shield, karena transparan, masih okelah ya? Namun ternyata, face shield kurang efektif lho kalau digunakan tanpa masker! Lho, sama aja dong kalau begitu? Tetap harus pakai masker juga? Kalau begitu, pakai masker filter aja deh ya biar lebih nyaman bernapas walau harus menggunakan masker? Wah, awas masuk jebakan batman, sahabat explorer! Masker filter juga kurang efektif dalam mencegah penularan COVID-19! Simak ulasan mengapa face shield dan masker filter kurang efektif dalam mencegah penularan COVID-19:
Table of Contents (Daftar Isi)
Face Shield feat. Masker Filter?
Face shield memang dapat digunakan sebagai penambah proteksi diri dalam menghindari cipratan droplet ke arah mata atau keseluruhan wajah. Namun tahukah kamu, sahabat explorer? Face shield tidak dapat berdiri sendiri jika ingin maksimal penggunaannya! Kamu tetap harus menggunakan masker untuk melindungi diri dari cipratan droplet. Selain itu, penggunaan face shield tanpa masker juga tetap rentan menularkan droplet. Ketika bersin atau batuk, droplet akan menempel pada lapisan face shield dan dapat menyebar hingga kurang lebih 1 meter dari posisi pemakai face shield berada. Wah, maksud hati mau tetap fashionable sambil menjaga penyebaran COVID-19, malah bikin resah kenyataannya. Yakin masih mau pakai face shield tanpa masker, sahabat explorer? Berdasarkan data dari Florida Atlantic University, tetesan droplet yang bergerak di sekitar face shield lebih mudah menyebar. Centers for Disease Control and Prevention atau CDC Amerika Serikat juga menyatakan bahwa mereka tidak menyarankan penggunaan face shield tanpa masker.
Pakai face shield dengan masker filter deh, biar gak pengep! Wah, for your information , sahabat explorer, masker filter juga dianggap kurang efektif dalam mencegah penyebaran COVID-19, lho! Masker filter memang membuat kamu lebih nyaman karena tidak merasa sesak, namun ternyata masker ini hanya bisa menyaring udara yang kamu hirup! Lho memang kenapa? Bagus dong? Jadi droplet tidak bisa masuk? Namun sayangnya, jika kamu merupakan Orang Tanpa Gejala atau OTG, maka kamu memiliki potensi besar dalam menyebarkan COVD-19. Ketika bersin atau batuk, droplet yang keluar dari masker filter akan langsung keluar dari masker tersebut dan menyebar ke sekitar.
Kalau Tetap Mau Pakai Face Shield?
Jika digunakan dengan baik dan benar, face shield justru mampu memaksimalkan perlindungan terhadap COVID-19. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan face shield:
- Tetap gunakan masker yang disarankan [bukan masker filter] untuk memaksimalkan perlindungan face shield.
- Budaya mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer memang sedang marak, namun tidak menutup kemungkinan jika kamu belum terbiasa dan lupa untuk membersihkan tangan. Maka dari itu, pastikan untuk tidak memegang lapisan face shield. Ketika ingin menggunakan face shield, usahakan pegang bagian belakang atau tali pengikatnya saja.
- Pastikan face shield terpasang dengan kencang. Jika longgar, segera eratkan karet face shield.
- Usahakan tidak menaikkan penutup face shield selama menggunakannya di publik. Lebih baik berjaga-jaga, bukan?
- Jika ingin melepas face shield, pastikan untuk mencuci tangan terlebih dahulu atau gunakan hand sanitizer sebelum memegang face shield.
- Ikuti aturan mainnya. Jika face shield yang kamu miliki adalah sekali pakai, maka segera buang ketika selesai digunakan. Pastikan untuk merusak face shield agar tidak disalahgunakan oleh para pencari keuntungan.
- Jika face shield yang kamu miliki merupakan tipe yang bisa digunakan berkali-kali, pastikan untuk selalu membersihkan faceshield dengan disinfektan.
Jadi Pakai Masker Apa?
Ada beberapa jenis masker lain yang disarankan dalam mencegah penyebaran COVID-19. Ada Masker Kain 3 Lapis yang memiliki efektivitas sebesar 50% sampai 70% dalam menghalau droplet.Ada juga Masker Bedah 3 Ply yang memiliki efektivitas sebesar 80% sampai 95%. Terakhir ada Masker N95 Sekali Pakai yang memiliki efektivitas 95% bahkan sampai 100% dalam menghalau droplet COVID-19. Jangan lupa bahwa kini pengguna KRL dilarang untuk menggunakan masker scuba dan buff ya, sahabat explorer!
Sahabat explorer, itulah beberapa alasan mengapa face shield dan masker filter kurang efektif dalam mencegah penularan COVID-19. Sepertinya pada masa-masa ini, fashionable perlu dikesampingkan terlebih dahulu. Jika alasanmu adalah sesak, Masker Bedah 3 Ply sebenarnya termasuk tidak pengap lho, sahabat explorer. Alangkah baiknya jika sahabat explorer, terutama para pecinta kegiatan traveling, untuk mulai stop menggunakan face shield dan masker filter.
Ayo beralih ke masker-masker jenis lain yang punya efektivitas lebih tinggi dalam menghadang COVID-19. Jangan sampai sudah capek-capek menggunakan face shield dan masker, tapi ternyata salah penggunaan dan malah sia-sia. Males banget kan kalau sudah mengikuti protokol kesehatan new normal yang ada, namun tetap terkena penularan COVID-19?
Perhatikan juga cara penggunaan masker yang baik dan benar ya, sahabat explorer! Pastikan tidak menggunakan masker dibawah atau di ujung hidung serta tidak menutupi dagu. Hal ini justru membuka peluang bagi kuman untuk masuk dari celah masker lho. Masker juga tidak dapat melindungi kamu sepenuhnya dari area-area yang dapat disentuh dengan tangan. Jadi pastikan untuk sedia hand sanitizer dan budayakan rajin mencuci tangan. Usahakan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan ya!
Manfaat Lain Menggunakan Masker Selain Mencegah Penularan COVID-19
Sahabat explorer, selain meminimalisir penularan COVID-19, budaya memakai masker memang sudah banyak diterapkan oleh orang-orang karena manfaatnya. Terutama para penduduk yang tinggal di daerah berpolusi tinggi seperti Jakarta, menggunakan masker adalah hal yang normal dalam aktivitas sehari-hari. Melindungi diri dari polusi udara merupakan salah satu alasan utama untuk menggunakan masker mulut ketika keluar rumah.
Asap kendaraan bermotor, limbah udara pabrik, rokok sampai sesimple debu, merupakan beberapa jenis polusi udara yang kita hadapi hampir setiap hari. Akibat dari paparan polusi tersebut secara nyata dapat mempengaruhi kinerja paru-paru kita dan menimbulkan beberapa komplikasi. Beberapa diantaranya, seperti meningkatkan risiko terserang penyakit pernapasan sejenis asma, penyakit jantung, dan masih banyak lagi.
Alasan lain yang tidak kalah penting adalah untuk melindungi sebagian wajah dari efek negatif polusi udara terhadap kulit dan paparan sinar matahari. Paparan sinar matahari dan polusi udara yang berkepanjangan dan berulang merupakan salah satu musuh besar wanita. Selain dapat menyebabkan penuaan dini, jerawat dan flek hitam, dapat juga meningkatkan risiko kekambuhan eksim, bahkan sampai kanker kulit. Untuk proteksi maksimal terhadap kulit, penggunaan masker bisa dibarengi dengan kacamata hitam dan topi. Selain itu, usahakan untuk selalu melapisi kulit dengan tabir surya agar terlindungi dari paparan sinar matahari.