YOEXPLORE.co.id – Indonesia, merupakan negara yang memiliki kekayaan berlimpah dari segala hal. Misalnya dari rempah-rempah, mineral, destinasi wisata, dan juga adat-istiadat yang beragam. Kekayaan itulah yang menyebabkan Indonesia dikenal di seluruh dunia. Banyak turis mancanegara datang ke Indonesia untuk menikmati kekayaan-kekayaan yang disediakan oleh alam dan penduduk asli wilayah setempat. Di samping itu, tradisi unik di Indonesia juga menjadi salah satu sorotan dunia dan pengakuan terhadap budaya Indonesia yang sangat terjaga keasliannya.
Kekayaan ini seharusnya menjadi sebuah kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. Identitas yang seharusnya diperkuat dan dijaga kelestariannya yang menjadi kewajiban bagi setiap anak bangsa. Jangan sampai ada kasus seperti kuliner Rendang yang sempat diklaim oleh negara tetangga menjadi makanan khas mereka. Kejadian seperti itu tidak boleh lagi terulang dalam perjalanan bangsa Indonesia menjadi negeri yang maju.
Tradisi Unik Di Indonesia Merupakan Kekayaan Bangsa
Membahas soal keunikan, kali ini kita akan mengulas mengenai tradisi unik di Indonesia dari beberapa daerah. Keunikan adat ini memang ada yang sedikit menyeramkan atau bikin geleng-geleng kepala bagi kita yang baru mengetahuinya. Terlepas dari hal itu, masyarakat asli tersebut justru mempercayai hal-hal positif dibalik ritual dan tradisi yang mereka lakukan itu. Kegiatan tersebut bermacam-macam seperti prosesi mengantar orang meninggal, festival menyambut musim-musim tertentu dan masih beragam lagi tradisi unik di Indonesia lainnya yang dipercaya oleh masyarakat setempat. Langsung aja yuk sahabat explorer, mari kita lihat ada apa saja tradisi unik di Indonesia!
Table of Contents (Daftar Isi)
1. Ritual Tiwah – Kalimantan Tengah
Ritual Tiwah adalah salah satu upacara keagamaan Suku Dayak di Kalimantan Tengah. Ritual ini diartikan sebagai pengantaran roh leluhur atau sanak saudara yang sudah meninggal dengan cara memindahkan sisa jasad dari liang kubur ke suatu tempat yang bernama Sandung.
Sandung itu sendiri adalah sebuah tempat atau rumah kecil yang memang dikhususkan bagi mereka yang sudah meninggal. Ini merupakan ritual yang sangat sakral bagi masyarakat Suku Dayak. Khususnya bagi Suku Dayak yang berada di pedalaman yang menganut agama Kaharingan sebagai agama yang dipercaya dari leluhur mereka.
Tujuan dari Ritual Tiwah ini adalah meluruskan perjalanan roh leluhur tersebut menuju Lewu Tatau (Surga dalam bahasa mereka), sehingga, mereka bisa hidup dengan tentram dan damai di sisi Yang Maha Kuasa.
Gimana sahabat explorer? Pasti kalian ada yang merinding nih dengernya, he he. Namun, ini merupakan tradisi unik di Indonesia yang harus dilestarikan loh dan sekarang sudah menjadi objek wisata karena keunikannya. Banyak turis mancanegara yang berdatangan khusus untuk melihat prosesi Ritual Tiwah Suku Dayak Kalimantan Tengah ini.
2. Adu Betis – Sulawesi Selatan
Tradisi unik di Indonesia yang berikutnya adalah Adu Betis dari Sulawesi Selatan. Tradisi ini dilakukan di Kabupaten Maros, Kecamatan Moncongloe, Sulawesi Selatan. Adu betis yang juga bisa disebut Mallanca ini, biasanya dilakukan setelah masyarakat sekitar wilayah tersebut panen besar. Tradisi ini memang sangat seru untuk dilihat, para pria saling beradu kekuatan dengan mengadu betis mereka. Biasanya, pesta yang diadakan setahun sekali ini sangat ramai dihadiri masyarakat sekitar, sehingga diperlukan panitia untuk mengorganisir acara ini.
Adu Betis dimulai dengan membagi beberapa kelompok dan para peserta disuruh membentuk sebuah lingkaran. Setelah diberikan aba-aba, peserta langsung lari berhamburan dan melakukan perang betis tersebut. Uniknya, tidak ada pemenang dalam acara ini. Justru, nilai kebersamaan dan gotong-royong sangat ditonjolkan dalam acara ini.
Kondisi sawah di Moncongloe ini umumnya adalah sawah tadah hujan dan memang hanya bisa panen sekali dalam setahun. Jadi, tidak heran sahabat explorer jika kalian berkunjung ke Sulawesi dan melihat kalau Adu Betis ini sangat meriah dan mendapat antusiasme yang tinggi dari masyarakat Moncongloe itu sendiri.
3. Kebo-Keboan – Banyuwangi
Lagi-lagi masih dalam hal panen nih sahabat explorer. Tradisi unik di Indonesia yang satu ini datang dari masyarakat Suku Osing, kota Banyuwangi. Ritual ini dilakukan atas dasar rasa syukur karena panen yang melimpah, dan juga sebagai upacara bersih desa untuk menjauhkan warga dari marabahaya. Kebo-keboan dilakukan pada bulan Muharam atau Suro pada penanggalan Jawa. Ritual ini sudah diadakan semenjak abad ke-18. Warga percaya jika ritual ini tidak diadakan, maka warga akan tertimpa musibah.
Kerbau (kebo) dijadikan sebagai simbol oleh masyarakat Suku Osing karena mereka merupakan mitra dari para petani. Memang sih, mayoritas penduduk Suku Osing ini adalah petani, sehingga tidak heran jika mereka sangat menghargai kerbau-kerbau yang sudah membantu mereka di sawah. Dalam ritual ini, para peserta didandani layaknya seperti kerbau yang lengkap dengan tanduk buatan dan lonceng di lehernya, serta badan mereka juga dilumuri oleh oli dan arang agar berwarna hitam. Lalu, mereka juga menarik bajak berkeliling desa sambil diiringi dengan musik-musik khas Banyuwangi.
4. Dugderan – Semarang
Tradisi unik di Indonesia yang berikutnya adalah Dugderan dari kota Semarang. Masyarakat muslim kota Semarang memiliki satu tradisi unik dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Tradisi yang sudah menjadi pesta rakyat ini sudah dijalankan cukup lama oleh masyarakat muslim di Semarang. Acara ini biasanya dimulai 1-2 minggu sebelum puasa dimulai. Berbagai macam kegiatan dilakukan di sini, seperti arak-arakan, penampilan Tari Japin, hingga tabuh bedug oleh Walikota Semarang.
Puncak dari Dugderan itu sendiri adalah pengumuman kapan hari pertama puasa dimulai. Biasanya, saat H-1 puasa, para Ulama, Walikota, dan Gubernur mengadakan musyawarah untuk menentukan kapan dimulainya bulan puasa. Setelah mendapatkan hasil yang konkrit, akan ada sesi pemukulan bedug yang merupakan tanda bahwa besok sudah memasuki bulan Ramadhan. Pemukulan Bedug tersebut dilakukan oleh tiap perwakilan pemerintahan kota Semarang dan ulama. Wah, kayanya ramai banget ya sahabat explorer kalau mau bulan puasa di Semarang ini.
5. Bakar Tongkang – Riau
Berikutnya adalah tradisi Bakar Tongkang dari kota Riau. Ritual ini diselenggarakan oleh Etnis Tionghoa yang berada di wilayah Bagansiapiapi, Provinsi Riau, setiap bulan Juni. Menurut legendanya, para leluhur yang menemukan wilayah Bagansiapiapi ini membakar kapal Tongkang milik mereka agar mereka tidak kembali ke tempat asal dan menetap selamanya di Bagansiapiapi.
Selain itu, makna lain dari pembakaran Kapal Tongkang ini adalah upacara peringatan atas Dewa laut Ki Ong Yan, dan Tai Su Ong yang merupakan sumber dari kedua sisi. Maksudnya adalah seperti baik dan buruk, rejeki dan malapetaka, juga suka dan duka. Manfaat yang didapat oleh etnis Tionghoa Bagansiapiapi ini dari bakar Tongkang adalah untuk kesuksesan dalam meniti hidup. Jika upacara ini tidak diikuti, maka mereka menganggap hidup seperti tidak ada arah dan tujuan, dan sukses yang diraihpun seakan tidak ada artinya.