Hai 😀 Akhirnya kita berjumpa lagi? Senang rasanya bisa berjumpa lagi meskipun hanya dalam kata-kata singkat ini. Jujur, saya bertanya-tanya apa alasan kalian bisa mampir untuk membaca puisi ‘Kita Sahabat’ ini. Yang jelas ada banyak alasan dan kemungkinan bukan?
Sama seperti puisi sebelumnya yang berjudul ‘Akankah Menyerah‘, saya juga menulis puisi ‘Kita Sahabat’ ini berdasarkan pengalaman saya. Saat saya duduk di bangku SMA, saya punya seorang sahabat yang bernama Gaby. Hai, Gaby, kalau kamu membaca ini saya sungguh kangen dan semoga cepat sembuh yah! Kalau mau pakai istilah kuno, mungkin bisa jadi saya dan Gaby ini seperti perangko, hehehe. Kita dekat pada saat kelas 11 semester 2. Waktu itu adalah waktu yang sulit dihidup saya. Ada banyak masalah pribadi yang tidak hanya mempengaruhi aktivitas sehari-hari tapi juga nilai sekolah yang menjadi anjlok. Sedih sekali rasanya. Tapi saya bersyukur Tuhan tidak meninggalkan saya bahkan Dia mengirimkan Gaby jadi teman dan sahabat yang begitu perhatian dan selalu mendukung saya. Ada banyak pengalaman indah bersama dan juga pengalaman musuh-musuhan! Hahaha, kalau sahabat rasanya belum afdol kalau tidak musuhan, bukan? Hmm, teori itu ciptaan saya sendiri jangan dianggap terlalu serius yah! Coba komen di bawah, apa yang kamu kangenin dari sahabat kamu?
Kita Sahabat
Puisi ini untukmu
Untuk mengingat kebersamaan kita dikala dulu masih SMA
Mengabadikannya dalam pikiran
Sehingga mampu mengenangnya didalam hati
Yang seperti perangko kuingat kita
Tidak tahu siapa yang mengikut siapa
Mungkin benar kata orang bisa bertelepati
Karena aku sudah mencobanya denganmu
Entah itu usahamu atau kebiasaanmu
Kau tak meninggalkanku sendiri
Juga aku yang tidak ingin kau merasa sendiri
Berusaha selalu ada untuk masing-masing
Ah, indahnya jika kukenang lagi
Jika situasi menjadi buruk
Terima kasih pundakmu menguatkanku
Meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja
Meskipun tidak semudah dibandingkan dengan kata-kata
Ada masanya kita musuhan
Gengsi menyapa, padahal saling rindu
Hanya mencuri pandang tapi takut ketahuan
Entah siapa yang mengajak berbaikan
Ataupun siapa yang membuat masalah
Yang jelas kita berdua tak ingin jauh-jauhan lagi
Terima kasih untuk selalu bersama, sahabat
Untuk usahamu tetap menghubungiku
Menghiburku
Melewati masalah bersamaku
Dan untuk kehadiranmu
Aku merindukanmu, sangat.
Semoga tetap bersama meskipun berjauhan
Semoga tetap mendoakan walau tak berdekatan