YOEXPLORE, Tour Operator – Sahabat explorer, coronavirus atau Covid-19 memang sedang heboh-hebohnya di dunia khususnya di Indonesia. Wabah yang berasal dari kota Wuhan, China ini sekarang sudah ada hampir di seluruh dunia dan menjangkit ratusan ribu orang. Bahkan,korban yang meninggal juga banyak, sahabat explorer. Khususnya di Indonesia, sampai tanggal 23 Maret 2020, korban yang meninggal karena coronavirus ini sudah mencapai 48 orang, sedangkan yang terinfeksi sudah menyentuh angka 500. Sekarang ini, kita dihebohkan lagi tentang sebuah obat flu Avigan dari Jepang yang biasa digunakan untuk mengobati flu tampaknya efektif untuk mengobati virus corona.
Obat Flu Avigan
Obat antivirus yang memiliki nama lain Favivirapir ini menunjukkan hasil positif dalam sebuah uji klinis yang melibatkan 340 orang di Wuhan dan Shenzhen. Menurut Zhang Xinmin, dari Kementrian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, seperti yang dilaporkan oleh The Guardian “Obat ini memiliki tingkat keamanan yang terbukti tinggi dan jelas efektif untuk digunakan (melawan coronavirus)”.
Obat flu Avigan yang dikembangkan oleh Fujifilm Toyama Chemical ini diproduksi oleh Zheijang Hisun Pharmaceutical untuk mengobati virus Influenza. Sebulan yang lalu, obat ini diakui sebagai pengobatan eksperimental untuk infeksi Covid-19 selagi menunggu vaksin dari virus tersebut selesai diteliti.
Table of Contents (Daftar Isi)
Penelitian
Di Shenzhen, pasien yang positif Covid-19 diberi obat flu Avigan oleh para ahli. Empat hari setelah diberikan obat tersebut, mereka dites kembali dan hasilnya negatif, sahabat explorer. Meski begitu, setengah pasien yang dites menunjukkan hasil negatif lebih awal dan setengahnya lagi lebih dari empat hari. Kemudian, hasil tersebut dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapat obat flu Avigan. Setelah 11 hari, para ahli melihat dan pasien dinyatakan negatif Covid-19. Selain itu, kondisi paru-paru juga ditunjukkan melalui sinar x dan memperlihatkan adanya perbedaan yang besar antara pasien Covid-19 yang mengkonsumsi Avigan dan tidak.
Kepada para pasien yang mengkonsumsi obat flu Avigan, tampak kondisi paru-paru meningkat sekitar 91%. Sedangkan mereka yang tidak mengkonsumsi Avigan, kualitas paru-paru hanya meningkat sekitar 62%.
Sementara itu, dalam uji coba di Wuhan, obat flu Avigan nampaknya memperpendek durasi demam dari yang rata-rata 4,2 hari menjadi 2,5 hari saja. Pemberitaan yang sebelumnya mengungkapkan bahwa obat flu dari Jepang ini memang cukup ampuh dalam mengatasi virus corona.
Mengenai Obat Flu Avigan
Dilansir oleh Live Science, obat Avigan secara khusus dibuat untuk mengobati virus RNA seperti SARS-CoV-2. Virus tersebut adalah virus yang materi genetik utamanya adalah RNA bukan DNA. Obat ini dapat menghentikan beberapa virus dari replikasi dengan melumpuhkan enzim (zat yang dapat menyebabkan reaksi kimia) yang disebut dengan RNA Polimerase, yang membangun RNA tersebut.
Jurnal Proceedings of Japan Academy, Ser. B, Physical and Biological Science, menuliskan bahwa tanpa adanya zat enzim utuh, virus tidak dapat menggandakan materi genetik secara efisien di dalam sel inang.
Meski demikian, ahli menemukan bahwa obat yang satu ini tidak begitu efektif jika diberikan kepada pasien yang memiliki gejala berat.
“Kami sudah memberikan Avigan kepada 70 sampai 80 orang. Obat ini ternyata tidak berfungsi dengan baik ketika virus sudah berlipat ganda di dalam tubuh pasien” kata seorang sumber dari Kementrian Kesehatan Jepang yang dilansir oleh The Guardian.
Di Jepang, obat Avigan memang diberikan dan diresepkan kepada pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan hingga sedang. Namun, hasil dari uji coba tersebut masih belum dipublikasikan dalam jurnal ilmiah peer-review dan tampaknya juga masih temuan awal.
Perkembangan Vaksin Untuk Covid-19
Sekarang, uji klinis telah mulai menguji vaksin coronavirus eksperimental kepada manusia. Sampai saat ini tidak ada obat yang disetujui atau diketahui dapat mengobati SARS-CoV-2. Namun, obat antivirus lain yang dikembangkan untuk penyakit lain sedang diuji coba untuk digunakan dalam mengobati virus corona.
Sebagai contoh, Remdesivir yang dikembangkan untuk mengobati Ebola, tetapi telah menunjukkan harapan dalam mengobati monyet yang terinfeksi dengan coronavirus lain, seperti sindrom pernapasan Timur Tengah atau MERS.
Sekarang Remdesivir sedang diuji coba di Amerika dan juga China menurut NBC News.
Selama enam minggu ke depan, sekitar 45 peserta diharapkan untuk segera mendaftar dalam uji coba vaksin di Seattle, Amerika Serikat, yang menguji keamanan vaksin tersebut. Selain itu, vaksin ini juga diuji kemampuannya untuk memicu respon kekebalan tubuh untuk melawan virus corona.
“Jika semuanya berjalan lancar, termasuk juga dengan dua fase uji klinis berikutnya, vaksin itu dapat siap untuk digunakan kepada publik dalam waktu sekitar 12 hingga 18 bulan” kata Dr Anthony Fauci, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases.
Sahabat explorer, itulah sekilas mengenai obat flu Avigan yang sekarang kabarnya sudah dibeli oleh pemerintah. Mari kita doakan yang terbaik untuk negeri kita ini yang sedang dilanda musibah agar semuanya cepat pulih, dan keadaan menjadi normal kembali. Tetap #dirumahaja dan staysafe, explorer!