YOEXPLORE, Tour Operator – Coronavirus, mungkin kata-kata tersebut semakin terdengar mengerikan sekarang-sekarang ini ya, sahabat explorer. Wajar saja, karena sekarang statusnya sudah ditetapkan WHO sebagai pandemi global. Virus ini sudah menyebar hampir ke seluruh dunia dan sudah mempapar ribuan orang. Bahkan, beberapa negara sudah menerapkan status lockdown untuk menghentikan penyebaran virus corona atau yang disebut dengan Covid-19 ini. Walauapun begitu, hal ini nampaknya tidak menghentikan para penyebar hoax virus corona untuk tetap mencari sensasi, sahabat explorer. Mereka masih sempat-sempatnya saja untuk membuat berita atau fakta palsu yang bisa membuat orang menjadi lebih panik. Tentunya, hal ini memang harus kita perhatikan agar kita tidak mudah termakan berita palsu tersebut yang pada akhirnya akan merugikan kita.Â
Hoaks Terkait Coronavirus Di Indonesia
Dalam kesempatan kali ini, kami akan memberikan informasi dimana ada berita yang sudah terbukti sebagai hoax terkait penyebaran dari coronavirus ini, sahabat explorer. Kira-kira ada apa saja ya? Baiklah kalau begitu, mari langsung kita simak saja ulasannya!
Baca Juga:Â Penting! Berikut Adalah Himbauan Kemlu Tentang Traveling Ke Luar Negeri Terkait Virus Corona
Table of Contents (Daftar Isi)
1. RI Incar Dana IMF untuk Mengatasi Virus Corona
Berita palsu atau hoax yang pertama mengenai coronavirus adalah bahwa pemerintah Indonesia mengincar dana dari IMF untuk dapat mengatasi wabah pandemi global ini. Berita ini awalnya beredar melalui media sosial, Facebook. Namun faktanya, juru Bicara Presiden RI, Fadjroel Rachman sudah menyatakan bahwa klaim diumumkannya pasien positif Virus Corona untuk mengincar dana pinjaman dari IMF tersebut tidaklah benar. Menurut Fadjroel, sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk melindungi setiap warga negaranya sesuai dengan konstitusi dan UUD 1945 dari segala macam bencana, termasuk juga dengan wabah penyakit.
2. 25 Pasien Corona Meninggal Di Bali
Hoax yang berikutnya adalah mengenai meninggalnya 25 pasien terjangkit coronavirus di Bali. Faktanya,adalah bahwa kabar 25 pasien coronavirus di Bali meninggal adalah salah karena terjadi sebuah kesalahan pemahaman dari sumber berita yang dicantumkan. Maksud dari artikel berita tersebut adalah pasien yang meninggal berjumlah satu orang saja dan dia merupakan pasien kasus nomor 25, bukan berarti 25 pasien meninggal di Bali karena coronavirus, sahabat explorer. Jadi, pastikan kamu membaca dari sumber informasi yang tepat, ya!
3. Foto Penampakan Wujud Dari Virus Corona
Yang selanjutnya adalah hoax mengenai penampakan dari wujud coronavirus itu sendiri setelah diperbesar sebanyak 2600 kali. Dilansir dari medcom.id , foto yang mengklaim bahwa foto tersebut adalah wujud virus corona setelah diperbesar 2600 kali adalah tidak benar. Foto tersebut merupakan seekor kumbang moncong yang bernama latin Elaeidobius kamerunicusdari famili Curculionoidea. Foto itu juga pernah diunggah di akun Twitter @helios_en pada hari Rabu, 26 Februari 2020. Pemilik akun tersebut mengunggah foto seekor serangga yang mirip dengan gambar yang diklaim sebagai virus corona setelah diperbesar 2600 kali. Wah, ada-ada saja ya, sahabat explorer!
4. Colloidal Silver (Koloid Perak) Dapat Menyembuhkan Dan Membunuh Virus Corona
Selanjutnya adalah hoax mengenai Collodial Silver atau koloid perak yang dapat menyembuhkan dan bahkan membunuh coronavirus. Perak koloid merupakan sebuah partikel kecil dari logam yang tersuspensi dalam cairan. Cairan ini diklaim mampu mengobati semua jenis penyakit, mampu berperan sebagai antiseptik, dan juga membantu sistem kekebalan tubuh termasuk membunuh virus Corona.
Faktanya, gagasan tersebut sudah dibantah oleh Otoritas Kesehatan Amerika Serikat bahwa tidak ada bukti dari jenis perak ini mampu efektif untuk kondisi kesehatan apapun. CNN Internasional melalui akun Twitternya juga sudah menginformasikan bahwa tidak ada bukti nyata bahwa Colloidal Silver atau koloid perak dapat melindungi kita dari virus Corona.Â
5. Jutaan Masker Bekas Dari China Mengandung Virus Corona Dijual Kembali
Hoax berikutnya adalah mengenai soal masker bekas dari China yang katanya mengandung coronavirus dikemas ulang di salah satu gudang di Sidoarjo.Â
Faktanya, setelah ditelusuri lebih lanjut, artikel tersebut tidak ada menyebutkan keterangan yang menyatakan masker terkait adalah bekas dan mengandung Virus Corona.
6. Tes Air Liur Khusus Untuk WNI Di Bandara Singapura
Hoax yang beredar selanjutnya adalah mengenai tes air liur khusus WNI di bandara Singapura. Setelah diselidiki lebih lanjut, Pensosbud KBRI Singapura, Ratna Lestari KF sudah memastikan bahwa pesan tersebut adalah hoaks alias palsu. Pihaknya sudah melakukan pengecekan ke Airlines dan tidak pernah ada pemeriksaan air liur kepada seluruh penumpang pesawat.
7. Nokia Sterilisasi Kantornya Di Menara Mulia Setelah Karyawan Meninggal Karena Corona
Yang selanjutnya adalah berita mengenai perusahaan HP Nokia melakukan sterilisasi kantornya di Menara Mulia setelah adanya karyawan yang meninggal diduga karena coronavirus. Dilansir dari kumparan.com , pihak Nokia sudah memberikan klarifikasi dengan membantah bahwa salah satu karyawan yang meninggal pada 10 Maret lalu disebabkan oleh Virus Corona. Nokia mengaku sudah melakukan pemeriksaan yang ketat bersama dengan otoritas kesehatan dan hasilnya tidak berhubungan dengan virus corona.Â
8. Merokok Dapat Mencegah Covid-19
Berita palsu berikutnya adalah mengenai merokok yang katanya dapat mencegah coronavirus. Bahkan, oknum tersebut berani membuat pesan dengan mengatasnamakan WHO yang menyebutkan bahwa dengan merokok dapat mencegah tertular virus corona. Bahkan ada juga informasi palsu yang menyebutkan bahwa merokok adalah salah satu langkah antisipasi dan juga solusi dari WHO.
Faktanya, dilansir dari Turnbackhoax.id , informasi itu dinyatakan tidak benar atau palsu. Dikarenakan WHO tidak pernah menyebut bahwa aktivitas merokok dapat menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh infeksi SARS-CoV-2 atau Virus Corona baru tersebut. Faktanya, memang benar bahwa artikel tersebut memang mengutip informasi yang dikeluarkan oleh WHO pada bagian Q&A. Namun, ternyata informasi itu telah dihapus dan diganti oleh WHO dengan informasi yang jelas lebih valid. Dengan demikian, pernyataan tersebut telah mematahkan anggapan bahwa merokok dapat mencegah atau mengobati virus COVID-19. Justru, merokok bisa berbahaya bagi tubuh kita, sahabat explorer.Â
9. Mencegah Corona Dengan Tito’s Vodka
Beredar sebuah informasi di media sosial Twitter yang menyebutkan bahwa minuman alkohol dengan merk Tito’s Vodka dapat dijadikan sebagai salah satu pembersih tangan dan mencegah penyebaran dari Virus Corona.Â
Faktanya, dikutip dari snopes.com , klaim tersebut tidaklah benar. The Centers for Disease Control
and Prevention (CDC) sudah menulis bahwa orang dapat menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol dengan setidaknya mengandung 60% alkohol jika tidak tersedia sabun dan juga air. Namun kebanyakan vodka (termasuk Tito’s Vodka) hanya mengandung 40% alkohol saja. Pihak Tito’s Vodka melalui akun Twitter resminya pun menjelaskan bahwa produknya bukan pembersih tangan yang cocok untuk mencegah virus atau menjadi pengganti sabun dan air.Â
10. Konsumsi Babi Penyebab Masuknya Virus Corona Ke Indonesia
Beberapa media online sudah diketahui membuat sebuah narasi dengan mengatakan konsumsi babi menjadi salah satu penyebab masuk dan menyebarnya coronavirus ke Jakarta.Â
Faktanya, dikutip dari cekfakta.tempo.co, klaim tersebut tidak benar dan tidak berdasarkan penelitian dari para ahli terkait dengan penularan Covid-19 yang pertama kali dilaporkan di Wuhan, China, pada akhir Desember 2019 yang lalu. Covid-19 menyebar di Indonesia karena ada seorang WNI yang melakukan kontak dengan warga negara asing yang sebelumnya sudah terpapar Virus Corona 2019. Dilansir dari Harvard Health Publishing, Virus Corona 2019 tidak menular lewat konsumsi daging babi.